Jamaah Aolia Gunung kidul Rayakan Idul Fitri Lebih Cepat dari Pemerintah

Jamaah Aolia Gunung kidul Rayakan Idul Fitri Lebih Cepat dari Pemerintah

Jamaah Aolia Gunung kidul Merayakan Idul Fitri Lebih Cepat Dari Pemerintah-Mufid Majnun-unsplash


Jamaah Aolia Gunung kidul Merayakan Idul Fitri Lebih Cepat Dari Pemerintah-makasar_iinfo-instagram

Nama Jamaah Aolia Panggang diambil dari nama masjid tersebut.

Meskipun sederhana, masjid ini memiliki ciri khas kuno yang melekat.

Anggota Jamaah Aolia Panggang berasal dari berbagai latar belakang.

Sebagian besar berasal dari Panggang sendiri, tetapi ada juga yang berasal dari Jakarta, Purwokerto, Bandung, dan beberapa daerah lainnya. Mereka berasal dari beragam profesi, seperti petani, PNS, buruh, anggota legislatif, dan pengangguran.

BACA JUGA:Gerhana Matahari Total 8 April 2024 Terjadi Dimana? Cek Jadwal, Durasi, dan Lokasi yang Terdampak

Hubungan dalam Jamaah Aolia Panggang terutama terjalin antara imam dan jamaah.

Untuk menghindari ketergantungan yang berlebihan pada KH Ibnu Hajar Soleh Prenolo, jemaah yang tersebar di berbagai daerah memiliki pembagian imam masing-masing untuk daerahnya.

Dikutip dari antaranews.com, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Jauhar Mustofa menjelaskan bahwa Jamaah Masjid Aolia pada dasarnya mengikuti amalan atau tata cara beribadah seperti umumnya umat Muslim.

Namun demikian, dalam menentukan awal bulan Ramadan dan hari 1 Syawal, mereka memiliki keyakinan atau prinsip tersendiri, tanpa mengikuti metode hisab atau rukyat. 

BACA JUGA:LINK LIVE Streaming Man United vs Liverpool, Tinggal Klik Langsung Nonton!

Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (Kemenag DIY) akan terus menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan para pemimpin jemaah tersebut melalui Kantor Urusan Agama (KUA) serta Kementerian Agama di tingkat kabupaten.

Saat ini, jumlah jamaah masjid Aolia sekitar 1.500-an berasal dari  berbagai kalangan.

Sebagian besar  jamaah berasal dari daerah Panggang itu sendiri, tetapi ada juga yang berasal dari Jakarta, Purwokerto, Bandung, dan beberapa daerah lainnya.

Mereka berprofesi mulai dari petani, PNS, buruh, anggota legislatif, maupun  pengangguran, dengan berbagai latar belakang pendidikan.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya