Menelusuri Jejak Kartini: Perjalanan Inspiratif Seorang Pejuang Emansipasi Wanita

Menelusuri Jejak Kartini: Perjalanan Inspiratif Seorang Pejuang Emansipasi Wanita

Ibu Kartini-ilustrasi-RRI

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Dalam perjalanan hidupnya, Kartini menunjukkan tekad yang luar biasa untuk melawan konvensi sosial pada masanya dan memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan kebebasan.

Kartini meninggalkan jejak inspiratif yang terus menginspirasi generasi berikutnya untuk mengejar impian dan memperjuangkan hak mereka.

Melalui artikel ini, kita akan menyusuri perjalanan inspiratif kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita dan kesetaraan gender.

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Aries Minggu 21 April 2024, Hari Ini Energimu Berapi-Api!

Raden Ajeng Kartini, atau lebih dikenal sebagai Kartini adalah seorang tokoh pejuang emansipasi wanita di Indonesia.

Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di desa Mayong, Jepara, Jawa Tengah.

PAda tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal di usianya yang masih muda yaitu 25 tahun, 4 hari setelah melahirkan anak pertamanya karena penyakit preeklamsia.

Kartini terkenal karena perjuangannya dalam mempelopori perjuangan hak-hak perempuan, terutama dalam hal pendidikan dan kebebasan.

BACA JUGA:Dapatkan Skin dan Senjata Menarik Yuk Klaim Kode Redeem Free Fire Hari Ini 19 April 2024

Sebagai seorang bangsawan Jawa, Kartini tumbuh dalam lingkungan yang konservatif dan terbatas bagi para perempuan di masa itu.

Pada masa itu feodalisme yang melekat di masyarakat Jawa membuat perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan sosial untuk terus melangkah ke depan menjadi sulit bahkan terasa mustahil, terutama bagi seorang perempuan.

Pada era Kartini hidup dulu, perempuan tidak boleh mengenyam bangku pendidikan, perempuan hanya boleh berada di dapur dan melayani anak serta suami, bahkan perempuan juga tidak boleh menjadi pemimpin. Perempuan dianggap hanya cocok menjadi ibu rumah tangga dan tidak memiliki hak yang sama dengan laki-laki.

Tapi berbeda dengan norma sosial yang diterapkan pada masanya, Kartini memiliki minat yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Walaupun tidak mendapat pendidikan formal seperti yang didapat anak laki-laki di zaman itu, Kartini diperbolehkan untuk belajar membaca dan menulis di rumahnya.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya