Review Game Tales of Kenzera™: ZAU Cerita Menyentuh Antara Anak dan Ayah

Review Game Tales of Kenzera™: ZAU Cerita Menyentuh Antara Anak dan Ayah

Review Game Tales of Kenzera™: ZAU Cerita yang Menyentuh Antara Anak dan Ayah-https://store.steampowered.com/-https://store.steampowered.com/

Kamu akan berpetualang dalam level-level yang kental dengan nuansa dan budaya tradisional Afrika.

Selama permainan berlangsung, Zau akan dipandu oleh Kalunga yang merupakan Dewa Kematian sekaligus teman ngobrolnya.

Walaupun Kalunga tidak terlibat secara langsung dalam eksplorasi maupun pertarungan, namun interaksi yang terjadi di antara keduanya sangat menghidupkan suasana dan membentuk relasi yang kuat di antara keduanya.

Seperti game Metroidvania pada umumnya, elemen eksplorasi, teka-teki, platforming dan pertarungan akan menjadi sajian utama dalam permainan.

BACA JUGA:Sarwendah Bantah Adanya Kasus Perdata Ruben Onsu

Selain kemampuan dasar seperti berlari, melompat dan menghindar, sejak awal permainan Zau sudah dibekali beberapa kemampuan ekstra yang biasanya baru bisa kamu dapatkan di tengah permainan pada game-game sejenisnya, seperti Wall Jump, Double Jump hingga Air Dash.

Kendati demikian, tetap ada kemampuan baru yang nantinya bisa kamu buka lewat progress permainan yang berguna untuk mencapai suatu titik tertentu yang sebelumnya tak terjamah.

Game ini tetap menyediakan titik Fast Travel untuk mempermudah pemain melakukan backtracking.

Waktu loading antar Fast Travel pun terhitung cepat, hanya 3 detik saja pada versi Nintendo Switch yang kami mainkan. Namun, jumlah titik Fast Travel nya tergolong minim di setiap areanya.

BACA JUGA:Seri Hukum yang Mengharukan, Drakor Pilihan untuk Pembelajaran

Dari sisi platforming, rintangan-rintangannya pun tergolong mudah untuk dilewati seperti duri, jurang atau batu yang jatuh dari atap.

Bahkan, jika kamu mati atau terjatuh sekali pun, kamu hanya akan mengulang dari tempat kamu terjatuh sebelumnya, sehingga tidak perlu berjalan jauh untuk mengulangnya.

Dari sisi teka-teki/puzzle, game ini juga cenderung to-the-point dan tidak membuat kamu berpikir terlalu keras mencari jalan.

Saking sederhana desain levelnya, tiap area terlihat mirip satu sama lain sehingga tidak meninggalkan kesan yang mendalam.

Membandingkan dengan game Metroidvania terakhir yang kami mainkan, Prince of Persia: The Lost Crown, desain level dalam game ini cenderung hambar dan terlalu sederhana. Kami merasa item collectibles sangat minim dan sedikit sekali ruang-ruang rahasia yang bisa kamu temukan.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya