Detik–detik Pengunjuk Rasa Mahasiswa Pro Palestina Dibubarkan Pihak Polisi Columbia

Detik–detik Pengunjuk Rasa Mahasiswa Pro Palestina Dibubarkan Pihak Polisi Columbia

Detik – detik pengunjuk rasa mahasiswa pro-Palestina Dibubarkan Oleh Pihak Polisi Columbia-Caitlin Ochs-https://www.reuters.com/

JAKARTA, SEMARAKNEWS,CO.ID -  Pendudukan sebuah gedung di Universitas Columbia oleh pengunjuk rasa mahasiswa pro-Palestina telah memasuki jam ke-18 ketika foto dan video terdengar di ponsel mahasiswa: polisi telah memarkir setidaknya tujuh bus penjara di selatan kampus .

Punggung petugas polisi New York yang berjaga di luar gerbang kampus Manhattan terlihat melalui pagar.

Drone pengawas polisi muncul di langit senja.

BACA JUGA:Ramalan Indigo Miyan Sumaryana: Sesar Aktif Ancam Jakarta, Gempa Dahsyat Akan Terjadi?

Bahkan ketika sebuah drone melayang di atas tenda perkemahan berusia dua minggu yang didirikan di halaman rumput oleh para mahasiswa yang memprotes hubungan keuangan Columbia dengan perang Israel di Gaza, administrator Columbia memanggil para pemimpin mahasiswa untuk menghadiri pertemuan Zoom pada hari Selasa.

Diskusi terakhir itu tidak berhasil.

Dalam beberapa jam, polisi telah menangkap puluhan orang atas tuduhan perampokan dan pelanggaran, termasuk setidaknya 30 mahasiswa, enam alumni dan dua karyawan Columbia, dan membersihkan lokasi aksi protes yang telah memicu puluhan demonstrasi serupa di perguruan tinggi di seluruh dunia.

Kisah tentang polisi malam yang mengerumuni kampus universitas Ivy League ini didasarkan pada wawancara dengan mahasiswa pengunjuk rasa, profesor, pengamat, dan laporan saksi mata dari jurnalis Reuters.

Beberapa jam sebelum polisi bergerak, pengunjuk rasa yang menduduki Hamilton Hall muncul di balkon lantai dua di atas pintu depan yang dibarikade.

Sebagian besar mengenakan kaus berlogo Columbia dan balaclava hitam.

BACA JUGA:Segera Kunjungi A&W dan Nikmati Promo Weekend Deals: Cek Penawarannya di Sini!

Salah satunya bersandar di dinding luar balkon, dengan kaki menjuntai, memberikan tanda perdamaian kepada kerumunan pendukung di bawah dan jari tengah kepada jurnalis mahasiswa yang mengangkat mikrofon setinggi mungkin untuk memberikan komentar.

Siswa menggunakan katrol untuk mengangkat pizza, air, perlengkapan P3K dan papan kayu besar ke balkon.

Setiap kenaikan yang sukses mengundang sorakan. Teriakan "Kami mencintaimu!" bertukar antara balkon dan alun-alun di bawah.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya