Tinjauan 16 Tahun: Memahami Jejak Kekerasan di STIP dan Luka yang Tak Kunjung Sembuh
Tinjauan 16 Tahun: Memahami Jejak Kekerasan di STIP dan Luka yang Tak Kunjung Sembuh-Ilustrasi-Istimewa
Pada kejadian ini telah menimpa pada Putu Satria Ananta Rastika menambah jejak kekerasan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang dimana telah terungkap ke publik.
Pada 12 Mei 2008, ada seorang taruna tingkat pertama Putu Satria Ananta Rastika yaitu bernama Agung B Gultom telah tewas di tangan 10 senior.
Pada kematian dari Agung B Gultom sempat disebut karena kelelahan dalam mengikuti latihan pedang pora oleh pihak Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).
Namun dari itu, pada pihak polisi telah melihat bahwa ada kejanggalan.
BACA JUGA:Merinding! Fans Irak Dukung Penuh Timnas Indonesia U-23 Lolos Olimpiade Paris 2024
Sehingga pihak kepolisian mendesak kepada keluarga untuk dapat mengizinkan jenazah dari Agung B Gultom untuk di lakukan otopsi.
Selain itu juga, bahwa ada tiga taruna lain nya yang telah mengaku bahwa mereka dan Agung B Gultom telah di aniaya oleh taruna senior.
Pada akhirnya pihak kepolisian telah mendesak keluarga Agung B Gultom untuk mengizinkan makam tersebut untuk di bongkar dan melakukan otopsi kepada jenazah.
Pada kemudian, pihak keluarga dari Agung B Gultom telah mengizinkan bahwa makan tersebut di Mabad Jerawat, Tandes, Surabaya, Jawa Timur, di bongkar oleh polisi.
BACA JUGA:Ingin Cepat Dapatkan Panggilan Umrah? Ustadzah Halimah Alaydrus Sampaikan Caranya
Pada jenazah dari Agung B Gultom dilakukan otopsi pada tim dokter Rumah Sakit Dokter Soetomo, Surabaya.
Pada hasilnya, bahwa ada luka memar di bagian dada dan muka.
Pada kepala bagian belakang telah mengalami pada pendarahan dan levernya yang sudah rusak.
Para tersangka adalah Las, Nug, Ant, Ang, Put, Ha, Ma, Kar, Rif, dan Har. Korban antara lain, P, T, D, E, dan V.
BACA JUGA:Merinding! Fans Irak Dukung Penuh Timnas Indonesia U-23 Lolos Olimpiade Paris 2024
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-