Kisah Fanny Soegi: Menjadi Anak Angkat dan Tahu Saat Usia 19 Tahun
Fanny Soegiarto-@fannysoegi-Instagram
BACA JUGA:Hati-hati Kena Diabetes, 4 Shio Ini Suka Banget Konsumsi Gula
Tahun 2018 menjadi momen yang mengubah pandangan hidup Fanny Soegi saat ia mengungkap fakta menggemparkan tentang asal usul keluarganya pada usia 19 tahun.
Namun, kejutan tidak berhenti di situ, karena Fanny menemukan bahwa kakak laki-lakinya juga adalah seorang anak adopsi.
"Kakak saya juga syok, cuma waktu itu kakak saya mungkin lagi salah jalan ya mungkin marahnya enggak terbendung. Saya tuh sebenarnya marah cuma ya mau gimana pun ibu saya bilang 'melahirkan mengandung itu susah tapi yang susah itu membesarkan'," katanya.
Meski situasi tersebut mungkin menimbulkan pergolakan emosi, Fanny Soegi memilih untuk tidak meratapi keadaan atau menyalahkan kedua orang tuanya atas keputusan mereka.
BACA JUGA:Ramalan Cinta Zodiak Capricorn Hari Ini 13 Mei 2024: Ada Kabar Bagus Buat yang Masih Single Nih!
Baginya, memahami bahwa menjadi seorang ibu dengan segala kompleksitas dan tanggung jawabnya tidaklah mudah, dan menyimpan rahasia yang begitu besar tentu merupakan beban tersendiri.
"Dari sana saya enggak bisa marah, saya harusnya terima kasih sama ibu saya," lanjutnya.
Momen pengungkapan tersebut menjadi titik tolak bagi Fanny Soegi untuk merenungkan banyak hal, termasuk keputusan orang tuanya untuk menutupi fakta tersebut hingga saat ia dan kakak laki-lakinya mencapai usia dewasa.
Tidak bisa dipungkiri, pertanyaan-pertanyaan dan keraguan mungkin melintas dalam pikirannya, memunculkan keinginan untuk memahami alasan di balik pengungkapan yang terlambat itu, ketika ia mulai melihat perubahan pada kakaknya, Fanny mencoba mencari jawaban dan ibunya akhirnya mengungkapkan rahasia tersebut sebagai respons atas kekhawatiran dan pertanyaan Fanny tentang transformasi yang terjadi pada kakaknya.
BACA JUGA:Brilian! PJ Gubernur Jakarta Heru Budi Akan Bangun Pulau dari Sampah
Koko, kakak yang selalu menjadi tempat sandaran Fanny, mengalami gejolak emosional yang mendalam setelah mengetahui bahwa ia adalah seorang anak adopsi.
Hal ini tidak hanya memunculkan rasa terpukul, tetapi juga menimbulkan perasaan bingung dan kehilangan identitas.
"Waktu itu kakak saya tiba-tiba berubah jadi seseorang yang beda banget pokoknya waktu itu. Gampang marah, kaya orang yang minum obat terlarang tapi aku enggak tahu, itu urusan personal kakak saya sendiri," paparnya.
"Akhirnya mama saya memberanikan diri untuk cerita itu ke saya," imbuh Fanny.
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-