Buat Kamu Pecinta Buku dan Psikologi, Ini Rekomendasi Novel Bertema Psikologi
Buat Kamu Pecinta Buku dan Psikologi, Ini Rekomendasi Novel Bertema Psikologi-@gramedia-Instagram
JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Novel-novel yang mengeksplorasi tema psikologi telah menjadi favorit di kalangan pembaca, berkat kemampuannya menggali kedalaman aspek-aspek psikologis manusia.
Selain memberikan hiburan, novel bertema psikologi juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental, sebuah topik yang sering kali dihindari dalam diskusi sehari-hari.
Membaca karya-karya semacam ini dapat membuka wawasan baru dan menambah pemahaman tentang kompleksitas kondisi psikologis yang dialami banyak orang.
BACA JUGA:El Rumi Ceritakan Awal Mula Aaliyah dan Thariq Bertemu: Kebetulan Saja...
1. Pulang - Leila S. Chudori
Pernahkah Anda tertarik dengan kehidupan para eksil yang menetap di luar negeri? Jika demikian novel "Pulang" karya Leila S. Chudori layak untuk Anda baca, buku ini mengisahkan tentang kehidupan para eksil terutama Dimas Suryo, seorang tahanan politik sejak era Orde Baru.
Dimas yang hidup di pengasingan di Prancis, menghadapi berbagai kesulitan saat berusaha kembali ke Indonesia karena statusnya sebagai tahanan politik, novel ini mengangkat trauma kolektif yang dialami masyarakat Indonesia akibat Peristiwa 1965.
Walaupun berakar pada sejarah, "Pulang" juga dapat dikategorikan sebagai novel psikologis karena menggambarkan bagaimana trauma tersebut diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, membaca novel ini tak hanya membawa Anda pada perjalanan emosional yang mendalam tetapi juga memperkaya pemahaman tentang dampak panjang dari peristiwa bersejarah tersebut.
BACA JUGA:Sandra Dewi Fokus Urus Anak Sejak Harvey Moeis Ditahan Akibat Kasus Korupsi
2. Awan-awan di Atas Kepala Kita - Miranda Malonka
Novel "Awan-Awan di Atas Kepala Kita" karya Miranda Malonka mengisahkan pertemuan yang tak terduga antara dua individu dengan latar belakang dan kepribadian yang sangat berbeda yaitu Benjamin dan Kirana, Benjamin baru berusia 19 tahun berada di titik terendah dalam hidupnya dan tengah berjuang dengan keputusasaan yang membuatnya mencoba untuk mengakhiri hidupnya.
Di saat yang kritis, Kirana secara kebetulan melintas dan berhasil menyelamatkannya, pertemuan ini menjadi awal dari hubungan persahabatan yang unik meskipun mereka memiliki sifat dan pandangan hidup yang sangat berbeda.
Novel ini membawa pembaca untuk mendalami perjuangan mental yang dialami oleh seseorang yang menghadapi pikiran-pikiran negatif dan keinginan untuk bunuh diri.
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-