Transisi Bisnis Fujifilm dari Fotografi Menjadi Skincare

Transisi Bisnis Fujifilm dari Fotografi Menjadi Skincare

Transisi Bisnis Fujifilm Dari Fotografi Menjadi Skincare-@beautynesia-Instagram

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Brand terkenal yang terkenal dengan kamera analog dan digital ini menghadapi cerita menarik dalam memasuki industri skincare.

Pada awalnya, banyak yang terkejut dengan langkah Fujifilm untuk masuk ke bisnis skincare, terutama karena reputasi mereka yang erat dengan dunia fotografi.

Namun, di balik keputusan berani ini, terdapat narasi inspiratif tentang ketangguhan dan inovasi Fujifilm dalam menghadapi perubahan zaman. 

BACA JUGA:Seru Banget! Film Bertema Survival Ini Wajib Kamu Tonton di Akhir Pekan

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1934 dengan nama Fuji Photo Film Co., Ltd., dengan fokus pada manufaktur lensa dan perlengkapan optis. 

Setelah empat tahun berlalu, perusahaan berhasil melakukan ekspansi ke luar Jepang, dengan membuka cabang di Brazil pada tahun 1958, dan di Inggris serta Amerika pada tahun 1962. 

Salah satu tokoh kunci dalam perkembangan Fuji Film adalah Minoru Ohnishi, yang memimpin perusahaan pada tahun 1980.

Pada saat itu, ia menerapkan strategi sendiri untuk mengembangkan bisnisnya, dengan mendorong para salesman untuk menghabiskan waktu dan menjaga hubungan yang baik dengan distributor. 

BACA JUGA:Tips Memilih Suplemen Valerian Terbaik untuk Mengatasi Masalah Insomia yang Sudah Parah

Selain itu, sebagian dari divisi penjualan diinvestasikan untuk penelitian guna meningkatkan kualitas produk. Setelah itu, perusahaan terus melakukan ekspansi, termasuk ke Indonesia.

Ketika memasuki tahun 2000-an, Fujifilm dihadapkan pada situasi sulit karena peralihan dari kamera analog ke kamera digital yang lebih canggih dan praktis. 

Menyebabkan penurunan penjualan yang signifikan dan tekanan pada keuntungan perusahaan.

Dalam menghadapi situasi yang menantang ini, Fujifilm mengambil langkah besar dengan melakukan transformasi yang meliputi pemangkasan biaya operasional hingga Rp8 miliar, melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 5.000 karyawan, dan menutup beberapa pabrik.

BACA JUGA:Jangan Ragu! Pakailah Hair Tonic Terbaik Ini untuk Atasi Rambut Rontok

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya