Berkurban Bisa Bikin Hewan yang Disembeloh Jadi Kendaraan di Akhirat? Ustadz Adi hidayat Menjelaskan

Berkurban Bisa Bikin Hewan yang Disembeloh Jadi Kendaraan di Akhirat? Ustadz Adi hidayat Menjelaskan

kendaraan saat di akhirat-Adi Hidayat Official-Youtube

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Banyak orang mengatakan bahwa dengan kita berqurban kita bisa memiliki kendaraan untuk di akhirat.

Konon katanya hewan qurban tersebut akan menjadi kendaraan untuk melintasi Shiratal Mustaqim.

Mengenai hal tersebut Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskannya agar kita semua paham dengan kendaraan di akhirat.

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Aries Hari Ini, Kamis 13 Juni 2024: Peluang Baru Menanti!

Hal tersebut disampaikan Ustadz Adi Hidayat melalui akun Youtube Adi Hidayat Official.

"Saya pernah mendengar bahwa qurban kita akan menjadi kendaraan orang yang berkurban saat di akhirat Apakah benar Ustadz?" tanya jmaah tersebut kepada Ustadz Adi Hidayat.

Menanggapi pertanyaan itu, Ustadz Adi Hidayat menjawab bahwa dirinya juga pernah mendengar, bahkan membaca riwayat tersebut.

"Saya pun demikian pernah mendengar dan membaca juga referensi-referensi terkait, Khususnya ada riwayat yang disandarkan kepada Nabi SAW dengan kalimat gemukkanlah, baguskanlah hewan-hewan sembelihan kalian, karena sesungguhnya hewan-hewan kurban, hewan-hewan sembelihan yang dibaguskan itu nanti akan datang di hari kiamat menjadi kendaraan kalian melewati shirat," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

BACA JUGA:BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kamis 13 Juni 2024: Cek Dulu!

Hanya saja, berdasarkan keterangan Ustadz Adi Hidayat, para ulama menilai hadits ini tergolong hadits yang lemah. Bahkan, sebagian ulama lainnya menilai hadits ini tidak memiliki asal.

"Namun demikian persoalannya, riwayat ini dan riwayat-riwayat terkait, nanti ada beberapa jenis lafadz-lafadz yang berbeda ada yang samminu atau addzimmu, besarkan, baguskan, cari yang terbaik hewan kurban kalian dan ujungnya sama bahwa sesungguhnya hewan-hewan itu akan jadi kendaraan tunggangan kalian saat melewati shirat atau di hari kiamat," terang Ustadz Adi Hidayat.

"Seluruh riwayat-riwayat ini persoalannya dinilai oleh para ulama-ulama pakar dibidang ahli hadis itu sebagai riwayat-riwayat yang sangat lemah, bahkan sebagian di antaranya tidak memiliki asal. Sehingga disebut hadits-hadits yang bermasalah," tambah Ustadz Adi Hidayat.

Tak hanya sampai situ saja, Ustadz Adi Hidayat menyebutkan beberapa ulama hadits yang mengomentari kualitas hadits ini, seperti Ibnu Arabi, Ibnu Hajar al-Asqalani, Al-Munawi, dan Imam Suyuti.

BACA JUGA:Microsoft dan LinkedIn Hadirkan Work Trend Index 2024: Intip Perkembangan AI dalam Dunia Kerja di Indonesia

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya