Netizen Sebut Fuji Punya Aura Maghrib, Marion Jola: Padahal Itu Waktu yang Indah Loh!
fuji aura magrib-@intipseleb-Instagram
JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Fuji, sosok yang kerap menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat berkat popularitas dan pencapaiannya yang gemilang di usia yang relatif muda.
Meski demikian, tidak semua individu menanggapi keberadaannya dengan cara yang positif. Bahkan ada yang enyebut Fuji memiliki aura maghrib.
Hal ini menimbulkan kebingungan bagi Marion Jola, yang mengamati bagaimana reaksi publik dapat bervariasi sedemikian rupa terhadap figur.
BACA JUGA:Kabar Bahagia! 5 Zodiak Paling Hoki Hari Ini Kamis 20 Juni 2024
Sejumlah netizen yang cenderung memandang Fuji dengan kritik pedas sering kali menggunakan sebutan yang kurang mengenakan dan salah satu istilah yang menjadi sorotan negatif adalah "Aura Maghrib", yang dipopulerkan sebagai sindiran terhadap warna kulit Fuji.
Bagi Marion Jola yang menjalani kehidupan sebagai pemeluk Kristen, penggunaan istilah tersebut sangat tidak pantas dan bagi Marion waktu Maghrib adalah momen sakral dan indah bagi umat Muslim, jauh dari konotasi negatif yang dilekatkan oleh netizen terhadap Fuji.
Hal ini menyoroti bagaimana stereotip dan prasangka dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap seseorang, meskipun berdasarkan aspek yang tidak relevan dan tidak patut menjadi bahan ejekan.
"Kemarin itu aku ngelihat kayak Kak Fuji. Orang bilang aura maghrib, ya. Istilah menjijikkan zaman sekarang itu bilangnya aura Maghrib yang buat aku lucu," ucapnya dalam podcast bersama Azka Corbuzier dan Nada.
BACA JUGA:5 Olahraga Ini Bantu Bikin Perut Jadi Singset, Yuk Cobain!
Tanpa bermaksud membela Fuji, Marion Jola, yang dikenal dengan nama panggilan Lala, mengungkapkan pandangannya bahwa waktu magrib memiliki keindahan tersendiri karena momen matahari terbenam yang mempesona.
Baginya, keindahan magrib tidak hanya berhenti pada aspek visualnya, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi umat Muslim yang melibatkan ritual salat maghrib dan momen berbuka puasa yang penuh keberkahan.
Marion menegaskan bahwa setiap agama memiliki nilai-nilai dan ritualnya sendiri yang patut dihormati, sehingga menganggap penggunaan istilah "Aura Maghrib" sebagai sindiran terhadap warna kulit seseorang merupakan hal yang kurang sensitif dan tidak sesuai.
"Magrib itu cakep, ada sunset. Magrib itu kalau misalkan di Muslim waktunya untuk salat atau buka puasa. Indah banget, lo waktu itu," ujarnya.
BACA JUGA:Terbaru! Yamaha Buka Lowongan Kerja untuk 5 Posisi, Catat Semua Persyaratannya
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-