Viral Anak Kecil Tersangkut di Flying Fox Nusa Penida Bali, Polisi dan Pengelola Beri Penjelasan

Viral Anak Kecil Tersangkut di Flying Fox Nusa Penida Bali, Polisi dan Pengelola Beri Penjelasan

Viral Anak Kecil Tersangkut di Flying Fox Nusa Penida Bali-@Pai_C1-X

Kompol Ida Bagus Putra Sumerta Kapolsek Nusa Penida mengungkapkan bahwa insiden terjadi di lokasi wisata Diamond Beach yang terletak di Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali pada hari Jumat, tanggal 12 Juli 2024, saat siang hari.

Menurut keterangan polisi, anak yang terlibat dalam kejadian tersebut adalah seorang anak berusia 11 tahun dari warga negara asing.

Berat tubuhnya diklasifikasikan sebagai ringan, kurang dari 100 kilogram, yang seharusnya merupakan batas maksimal untuk pengguna wahana flying fox tersebut.

Ida menjelaskan bahwa korban mengalami kejadian tersangkut dan terjebak di tengah perjalanan karena angin bertiup berlawanan dengan arah pergerakan flying fox pada saat itu.

BACA JUGA:BEM PTNU Geram 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel: Memalukan!

“Namun (peristiwa itu) terjadi hanya kurang lebih 3 menit tersangkut di pertengahan,” ucap Kompol Ida Bagus.

Anak tersebut menurut Kapolsek Ida Bagus Putra Sumerta berhasil diselamatkan tanpa mengalami cedera, baik ringan maupun berat, dari kejadian yang menegangkan itu.

Peristiwa ini memang menimbulkan kekhawatiran di tengah pengunjung dan pengelola obyek wisata Diamond Beach.

Di sisi lain, I Gusti Bagus Adiwijaya, sebagai perwakilan pengelola Diamond Hill, menegaskan bahwa anak yang tersangkut di flying fox telah mendapatkan izin dari orang tuanya sebelum menggunakan wahana tersebut.

BACA JUGA:BEM PTNU Geram 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel: Memalukan!

Dia meyakinkan bahwa wahana ini telah diuji coba dengan baik termasuk kepada orang-orang yang memiliki berat badan lebih dari 100 kilogram, untuk memastikan keamanannya.

Konstruksi wahana ini juga dikerjakan oleh tenaga profesional yang ahli di bidangnya, dilengkapi dengan perlengkapan keamanan seperti tali pengaman darurat (emergency rope).

Tali ini dirancang khusus untuk digunakan dalam situasi darurat ketika wahana terhenti di tengah jalan, untuk memastikan keselamatan penumpang secara maksimal.

“Setelah sampai lintasan finish baik anak dan orang tua tidak ada keberatan ataupun komplain ke pihak kami,” ungkap Adiwijaya.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya