Pengakuan Mengejutkan Israel: Kami Incar Nyawa Khamenei Selama 12 Hari Konflik!

Pengakuan Mengejutkan Israel: Kami Incar Nyawa Khamenei Selama 12 Hari Konflik!

Ayatollah Ali Khamenei-Ilustrasi-Istimewa

Di tengah berkecamuknya perang, Presiden AS Donald Trump, dalam cuitannya pada 17 Juni, juga terlihat mengancam Ayatollah Khamenei

Ia menyatakan, "Kami tahu persis di mana yang disebut 'Pemimpin Tertinggi' bersembunyi. 

Dia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana-Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya tidak untuk saat ini." 

Ancaman itu kemudian ditarik kembali oleh Trump, yang menegaskan bahwa pergantian rezim bukanlah tujuan kebijakan Amerika Serikat saat ini.

BACA JUGA:Waspada! Konflik Timur Tengah Memanas Ciptakan Perang Dunia III? Ini Dampak Buruknya Bagi Indonesia

Katz mengemukakan bahwa ambisi Israel selama perang bukan sekadar pergantian rezim, melainkan untuk menciptakan kekacauan dalam pemerintahan Iran di tengah operasi dan memberikan tekanan pada negara tersebut.

Ia menyamakan Ayatollah Khamenei dengan Hassan Nasrallah, mantan pemimpin Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon tahun lalu, dan menyarankan Khamenei untuk tetap bersembunyi demi menjaga keselamatannya.

"Saya tidak akan menyarankan agar dia tetap tenang," kata Katz. 

"Dia harus belajar dari mendiang Nasrallah, yang duduk lama di dalam bunker. Saya sarankan agar dia melakukan hal yang sama."

BACA JUGA:Misteri di Balik Kepergian Khaby Lame: Kenapa Bintang TikTok Itu Diusir dari AS?

Menteri Pertahanan Israel itu juga menegaskan bahwa, pasca gencatan senjata yang diberlakukan Selasa lalu, Israel kini tidak lagi mengejar nyawa Khamenei.

"Ada perbedaan-sebelum gencatan senjata, setelah gencatan senjata." ujarnya dalam keterangan tertulis.

Di sisi lain, Ayatollah Khamenei, dalam penampilan publik perdananya sejak gencatan senjata, menampik klaim bahwa kapabilitas nuklir Iran telah lumpuh. 

Ia menegaskan bahwa serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pekan lalu tidak menimbulkan "kerusakan yang signifikan" dan menyanggah pernyataan AS sebagai berlebihan.

BACA JUGA:Bukan Sekadar Bom: Ini Skenario 'Nuclear Winter' yang Bisa HancurkanIndonesia!

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya