JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan bertanya kepada calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto terkait putusan MK yang melanggar etika.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo pun menjawab pertanyaan Anies dengan santai, bahkan ia meminta agar publik menilai sendiri sesuai apa yang mereka lihat, dia juga meminta publik tidak memilihnya apabila tidak suka dengan pasangan Prabowo-Gibran.
Hal tersebut diungkapkannya dalam Debat perdana Capres di KPU pada Selasa, 12 Desember 2023.
BACA JUGA:Sering Dicibir 'Jual Nama Jokowi', Respons Prabowo Subianto: Aku Timnya, Kenapa Enggak?
Pada mulanya, Anies menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran telah mendaftar ke KPU sebagai Capres-Cawapres pada tanggal 25 Oktober 2023.
"Pada tanggal 25 Oktober, Pak Prabowo mendaftar ke KPU sebagai pasangan capres-cawapres sesudah putusan MK," kata Anies dalam debat Capres pada Selasa, 12 Desember 2023.
Anies pun menceritakan timeline terkait pelanggaran etika berat Anwar Usman mengenai keputusan yang telah dibuat.
"Kemudian di MK dibentuk MKMK, yang hasilnya mengatakan bahwa terjadi pelanggaran etika berat yang menyebabkan keputusan yang dibuat oleh MK secara etika bermasalah," ujar Anies.
BACA JUGA:Survei Capres dan Cawapres 2024 Terbaru: Elektabilitas Pasangan Prabowo-Gibran Melesat Tinggi!
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyinggung bahwa Prabowo memiliki waktu untuk melakukan keputusan baru ditengah kegaduhan keputusan MK tersebut.
"Kemudian Bapak punya waktu sampai dengan tanggal 13 November karena di situ adalah waktu terakhir untuk mengambil keputusan bila ada perubahan," ucap Anies.
Kemudian, Anies bertanya kepada Prabowo soal keputusannya memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres dan bagaimana perasaannya setelah mendengar adanya pelanggaran etika.
"Sesudah Bapak mendengar pencalonan, persyaratannya bermasalah secara etika, pertanyaan saya apa perasaan Bapak ketika mendengar ada pelanggaran etika di situ?," tanya Anies.
BACA JUGA:Google Chrome Segera Izinkan Pengguna Membuat Tema Khusus yang Dihasilkan dari AI
Prabowo menjawab bahwa dalam dunia politik tentu memiliki perspektif, bahkan pakar hukum yang mendampinginya menyebut tidak ada kendala dalam hal tersebut.