JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) menyatakan bahwa Indonesia diperkirakan akan menghadapi fenomena cuaca yang cukup kompleks pada musim hujan tahun 2024.
Fenomena tersebut adalah kombinasi dari dua peristiwa iklim besar, yaitu El Nino dan Monsun Asia.
El Nino merupakan suatu kondisi di mana suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur lebih hangat dari biasanya.
Dampaknya adalah terganggunya pola sirkulasi atmosfer global, yang akan berdampak signifikan pada cuaca di sekitar kawasan Pasifik termasuk Indonesia.
BACA JUGA:Ketiak Basah dan Bau? Jangan Panik, Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Fenomena ini dapat berdampak pada penurunan curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia, sementara wilayah lain justru mengalami lonjakan curah hujan yang tinggi.
Sedangkan Monsun Asia adalah perpindahan arah angin dominan di kawasan Asia yang terjadi pada musim hujan.
Pada musim hujan, angin yang bertiup dari Samudra Hindia mengangkat uap air dan menghasilkan curah hujan yang tinggi di wilayah-wilayah yang dilalui.
Monsun Asia ini mempengaruhi sebagian besar wilayah Indonesia, terutama wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi.
BACA JUGA:5 Cara Menghilangkan Panu di Wajah dengan Cepat, Coba Buktikan Sendiri!
Ketika kedua peristiwa iklim ini terjadi secara bersamaan, dampaknya dapat menjadi lebih kompleks dan sulit untuk diprediksi.
BMKG telah melakukan pemodelan dan analisis yang cermat untuk memperkirakan potensi dampak dari kombinasi El Nino dan Monsun Asia ini.
Hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia dapat mengalami cuaca yang ekstrem pada musim hujan tahun 2024.
Wilayah Barat Indonesia, seperti Sumatera dan Jawa, diperkirakan akan menghadapi penurunan curah hujan yang signifikan.
BACA JUGA:Penyebab Bayi Sering Menatap ke Atas: Apakah Itu Normal?