5 Poin Penting Tentang Krisis Keuangan di Tahun 1998

Rabu 21-02-2024,16:40 WIB
Reporter : Aan Umilah
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID -  Di tahun 1998 terjadi masa krisis keuangan yang dimana banyak sekali merugikan orang-orang.

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, Peristiwa 1998 masih meninggalkan luka mendalam.

Kerusuhan dipicu oleh krisis finansial Asia yang terjadi sejak tahun 1997. 

BACA JUGA:Memberikan Kopi ke Anak untuk Mencegah Kejang, Apakah Berbahaya?

Akibat krisis berkepanjangan, mahasiswa melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi.

Kerusuhan melebar hingga terjadi aksi perusakan, penjarahan, dan pembakaran oleh perusuh. 

Massa menyasar pusat perbelanjaan, pertokoan, perkantoran, perbankan, hingga fasilitas publik.

Sebagian objek sasaran aksi massa merupakan kepunyaan etnis Tionghoa.

BACA JUGA:Jokowi Mencoba MG Maxus 9 di Arena IIMS 2024, Apresiasi Konsep 'Elegance in Motion'

Suasana kian mencekam karena terjadi aksi pemerkosaan terhadap puluhan perempuan yang sebagian adalah keturunan Tionghoa.

Pemerkosaan sebagian besar terjadi di Jakarta dan sisanya di Palembang, Medan, Solo, dan Surabaya.

Krisis uang yang terjadi pada tahun 1998, dikenal sebagai Krisis Keuangan Asia adalah periode krisis ekonomi yang memengaruhi sebagian besar negara di Asia Timur dan Tenggara. 

Krisis ini dimulai pada pertengahan tahun 1997 di Thailand dan kemudian menyebar ke negara-negara lain di wilayah tersebut. 

BACA JUGA:Panel Surya: Solusi Energi Terbarukan yang Berkelanjutan

Berikut adalah beberapa poin penting terkait dengan Krisis Keuangan Asia tahun 1998:

Kategori :

Terpopuler