Meski jabatannya tidak berlangsung lama dikarenakan mundurnya Presiden Soeharto akibat peristiwa 1998.
Prabowo pun dipecat dari TNI dianggap kasus dugaan pelanggaran HAM yang melibatkan penculikan aktivis.
Setelah diberhentikan dari militer, Prabowo kembali merintis karir di dunia bisnis sebelum memutuskan terlibat dalam dunia politik.
Pada 2010, ia mencoba bersaing memperebutkan posisi pencalonan presiden melalui kongres Partai Golkar.
Gagal di Golkar, ia membangun jaringan petani dan terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada tahun 2004.
Pada tahun 2008, ia mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden bersama calon presiden Megawati.
Sekali lagi, itu tidak berhasil. Pada tahun 2008, ia mendirikan Partai Gerindra dan menjabat sebagai Ketua Badan Pertimbangan, pada Pilpres 2014, ia mencalonkan diri bersama Hatta Rajasa.
Prabowo ingin Indonesia menjadi penguasa negaranya dan disegani dunia, sayangnya, pasangan ini tidak bisa menang.
Namun, partai pengusung Prabowo berhasil memperoleh perolehan suara yang signifikan pada pemilu 2014, menempati peringkat ketiga setelah PDIP dan Golkar.
Pada pemilu presiden 2019, ia kembali bertarung berpasangan dengan Sandiago Uno, nasib serupa terulang Kembali, Ia kalah, namun kemudian diangkat menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Jokowi.
Tahun 2024 ini dia Kembali mengikuti kontestasi pemilu 2024 dengan Gibran Rakabuming sebagai wakilnya.
Sementara itu, Prabowo diketahui sebagai salah satu Menteri yang cukup kaya, dan merupakan calon presiden terkaya pada Pilpres kali ini.
Berdasarkan LKHPN tahun 2023, Prabowo memilki harta sebesar Rp2,042 Triliun.