JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri merupakan momen penting dan berharga bagi umat Islam di seluruh dunia.
Hari Raya Idul Fitri dirayakan sebagai tanda kemenangan setelah umat Islam menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan.
Penetapan awal bulan Kamariah, termasuk bulan Ramadan dan bulan Syawal yang menentukan Lebaran, memang sering kali menjadi perdebatan dan perbedaan di banyak negara, termasuk di Indonesia.
BACA JUGA:Rahasia Mencuci Brokoli dengan Benar: Tips Ini Ampuh Bersihkan Sayuran dari Ulat dan Kotoran!
Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai metode perhitungan dan penentuan kalender Islam yang berbeda, baik dari segi perhitungan astronomi maupun tradisi lokal yang diikuti oleh masyarakat atau lembaga Islam tertentu seperti Muhammadiyah.
Perbedaan dalam penetapan awal bulan Kamariah ini kadang membuat umat Islam di Indonesia merayakan Lebaran pada tanggal yang berbeda-beda, tergantung pada otoritas agama atau lembaga yang mereka ikuti.
Meskipun demikian, momen Lebaran tetap menjadi kesempatan yang berharga bagi umat Islam untuk bersilaturahmi dengan keluarga, saudara, dan teman-teman, serta untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan.
- Waktu lebaran versi NU dan Pemerintah
BACA JUGA:Jangan Lupa! Inilah Niat Doa Saat Membayar Zakat Fitrah Agar Pahala Makin Bekali-kali Lipat
Untuk NU sekaligus pemerintah, masih belum menetapkan secara pasti kapan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 2024.
Biasanya, penetapan Lebaran oleh NU dan pemerintah menunggu keputusan sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada tanggal 29 Ramadan.
Metode yang digunakan oleh NU dalam menentukan hari Lebaran sama dengan yang digunakan oleh pemerintah.
Maka dari itu, keputusan mengenai Lebaran 2024 versi NU akan bergantung pada hasil sidang isbat tersebut.
BACA JUGA:Sandra Dewi Jalani Pemeriksaan di Kejagung, Pamerkan Senyum Manis dan beri Tanda sarangheo