Tolong! Jangan Cium Balita Saat Hari Raya Lebaran, Pakar Kesehatan Beri Peringatan

Sabtu 06-04-2024,20:39 WIB
Reporter : Alviana Anugrahani Putri
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID- Perlu diingat dilebaran 2024 ini kalian wajib perhatikan anak balita kalian jangan sampai dicium banyak orang saat lebaran.

Dwinanda Aidina seorang pakar kesehatan anak meberikan pengingat penting pada orang dewasa untuk berhati-hati saat berkumpul pada Lebaran 2024. 

Ia menegaskan bahwa menghindari mencium balita adalah langka penting untuk mencegah penularan penyakit infeksi seperti flu singapura. 

BACA JUGA:Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Sabtu 6 April 2024: Antam dan UBS Alami Penurunan!

Dengan mengimbau, kitadapat menjaga kesehatan anak-anak dan mencegah potensi penyebaran penyakit ditengah keramaian saat Lebaran. 

"Kumpul keluarga itu agak sulit di hindari saat Hari Raya, mungkin kita bisa siasati dengan meminimalisir orang lain untuk tidak sembarang mencium atau memegang anak balita," ucap Dwinanda di Jakarta pada hari Jumat, 5 April 2024. 

Dalam penjelasannya, Sekretaris Unit Kerja Infeksi dan Penyakit Tropis di Ikatan Dokter Anak Indonesia (DAI) cabang Jakarta Raya menyoroti potensi penularan flu Singapura. 

Beliau menjelaskan bahw virus flu Singapura dapat menyebar melalui percikan pernapasan (Droplet) yang di hasilkan saat seseorang bersin atau batuk, serta melalui kontak dengan tina manusia. 

BACA JUGA:GIIAS 2024: Tampil Beda dengan Hall Baru dan Hadir Lebih Awal di Juli 2024

Dengan pemahaman ini, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan risiko penularan penyakit ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. 

Penyakit tangan, mulut, dan kuku (HFMD) yang di sebabkan oleh virus Coxsackievirus A16 dan Entrovirus A71, yang lebih di kenal sebagai flu Singapura, telah menjadi perhatian serius bagi Kementerian Kesehatan. 

Data terbaru yang di laporkan oleh Kementerian Kesehatan hingga pekan ke-11 tahun 2024 menunjukkan bahwa jumlah kasus penyakit ini mencapai hingga lebih dari 5.000 pasien. 

Angka ini menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat akan penyebaran penyakit ini serta perlunya upaya pencegahan yang lebih intensif untuk mengurangi angka kejadian dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. 

BACA JUGA:HEBAT Kamu Mbak! Wanita Ini Ngamuk di KRL Membela Diri Usai Seorang Pria Diduga Melecehkannya di KRL

Dwinanda pun juga menjelaskan bahwa penyakit ini dapat di hindari dengan menerapkan langkah-langkah protokol kesehatan (Prokes) yang efektif. 

Kategori :