Kontrak Shin Tae-Yong Habis Juni 2024, Erick Thohir: Kita Lihat Dulu Hasilnya

Sabtu 06-04-2024,19:19 WIB
Reporter : Alviana Anugrahani Putri
Editor : Priya Satrio

Kinerja timnas dalam Piala Asia U-23 2024 akan menjadi poin krusial dalam menilai kemampuan Shin Tae-Yong sebagai pelatih dan keberhasilannya dalam membawa timnas mencapai prestasi di tingkat Asia.

Kegagalan dalam mencapai target ini bisa menjadi alasan bagi PSSI untuk mempertimbangkan opsi lain terkait masa depan Shin Tae-Yong sebagai pelatih timnas Indonesia. 

Sebaliknya, keberhasilan dalam mencapai target tersebut akan memberikan legitimasi tambahan bagi kepemimpinan Shin Tae-Yong dan memperkuat alasan untuk memperpanjang kontraknya.

Erick Thohir juga mengklarifikasi bahwa sikapnya terhadap Shin Tae-Yong tidak berbeda dengan cara dia memperlakukan pelatih lainnya, ini menegaskan bahwa setiap pelatih, termasuk Shin Tae-Yong, diperlakukan dengan adil dan sejajar dengan standar yang sama.

BACA JUGA:12 Tips Aman Mudik Naik Motor Bawa Anak, Ingat Jangan Dipaksakan!

"Begini, saya rasa Coach Shin dengan saya, sama seperti saya dengan Coach Mochi, dengan Coach Indra, Coach Nova, treatment-nya saya sama," jelas Erick.

Erick juga menjelaskan bahwa dia memandang semua pelatih sebagai bagian dari tim yang dapat diandalkan dan profesional, ini menunjukkan sikapnya yang menghargai integritas dan kemampuan mereka dalam mengelola timnas Indonesia. 

"Treatment-nya saya sama. Saya men-treat mereka sebagai tim yang solid dengan saya. Mereka bisa WA saya anytime, bisa telepon saya anytime. Tetapi sebagai profesional ya kita harus punya target dalam hidup." kata Erick.

Dalam pandangan Erick, profesionalisme dan keandalan para pelatih adalah aspek penting dalam mencapai kesuksesan dalam dunia sepakbola.

BACA JUGA:Terbongkar! Rahasia Panjang Umur Orang Singapura, Ternyata Harus Jaga Keseimbangan Ini

Erick juga menekankan ulang bahwa pencapaian timnas Indonesia selalu diutamakan dalam konteks profesionalisme. 

Baginya, hasil dan kinerja yang dicapai oleh timnas Indonesia merupakan hal yang paling penting, dan faktor kekeluargaan tidak boleh menjadi satu-satunya tolak ukur yang dipertimbangkan. 

"Kita coba dulu menjalani targetnya, kekeluargaanya berikutnya. Ya, dong. Jangan dibalik kekeluargaan dulu, tapi tidak ada profesional dan target. Ya nanti kita lihat lah. Kalau ternyata hasilnya bagus ya sesuai, kalau belum bagus ya kita ngobrol," sambung Erick.

Pernyataan ini menunjukkan komitmen Erick untuk menjaga integritas dan standar profesional dalam pengelolaan timnas.

Kategori :

Terpopuler