Ternyata Ketupat Sudah Ada Sejak Abad ke-15, Begini Sejarahnya

Selasa 09-04-2024,20:42 WIB
Reporter : Ade Nugroho
Editor : Priya Satrio

BACA JUGA:Kulit Ketupat Mahal, Coba Bikin Ketupat dengan Metode Ini Aja Yuk


Ternyata Ketupat Sudah Ada Sejak Abad Ke 15, Begini Sejarahnya-akhmadiqbal45-instagram

Yaitu perayaan hari raya pada tanggal 8 Syawal setelah selesai melaksanakan enam puasa Syawal agar ibadahnya sempurna.

Lebaran ketupat dapat diartikan sebagai hari raya yang sempurna. 

Makna dan filosofi ketupat

Berdasarkan filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau kupat merupakan kependekan kata dari Ngaku Lepat yang artinya meminta maaf dan Laku Papat yang berarti empat tindakan.

Ngaku lepat atau meminta maaf di hari raya Idul Fitri erat kaitannya dengan tradisi orang Jawa yakni sungkeman.

BACA JUGA:RI Fest 2024 Siap Guncang dengan Lineup Seru!

Tradisi ini sendiri mengajarkan pentingnya menghormati orangtua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.

Adapaun laku papat atau empat tindakan tersebut adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Lebaran memiliki arti sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Sedangkan luberan,diartikan meluber atau melimpah dapat dimaknai dengan ajakan bersedekah untuk kaum miskin.

Salah satu contohnya adalah dengan menunaikan zakat fitrah. 

Kemudian ada leburan yang berarti sudah habis dan lebur.

BACA JUGA:Guyon Waton Live di Jakarta dan Yogyakarta, Cek Jadwal Konser Bulan April 2024

Ini dimaknai dengan dosa dan kesalahan yang akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

Dan yang terakhir adalah laburan. Kata tersebut berasal dari kata labur, dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding, sehingga hal tersebut dimaknai supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.

Bungkus yang dibuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa.

Kategori :

Terpopuler