Ternyata Ketupat Sudah Ada Sejak Abad ke-15, Begini Sejarahnya

Selasa 09-04-2024,20:42 WIB
Reporter : Ade Nugroho
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Mendekati Lebaran sudah banyak orang – orang yang membuat ketupat, begitupun di pasar tradisional sudah banyak yang menjual ketupat .

Karena tradisi ini sudah turun temurun dari nenek buyut kita.

Seperti ada istilah belum lebaran kalau belum buat ketupat.

BACA JUGA:Begini Nasib Pria yang Pukul dan Ludahi Wanita di Restoran Kendari, Apes Deh!

Karena membuat ketupat dapat memper erat tali silah turahmi juga bagi sanak keluarga.

Dan tradisi di Indonesia selain memebeli baju lebaran tentunya juga pasti harus membuat ketupat.

Lebaran Idul Fitri dan ketupat sudah seperti satu kesatuan utuh.

Belum lengkap rasanya bila di atas meja tidak tersaji ketupat atau beras yang dimasak dalam anyaman daun kelapa yang dipadu dengan berbagai lauk.

Awal mula tradisi lebaran ketupat

Melansir dari laman web NU, dalam bahasa Arab orang yang berpuasa disebut kaffah atau kafatan, artinya sempurna.

BACA JUGA:Hayo Siapa yang Nungguin? IU Siap Bikin Heboh Jakarta di ‘2024 IU H.E.R. WORLD TOUR’!

Pada masa pemerintahan Kerajaan Demak yang dipimpin Raden Patah pada abad ke-15, ketupat menjadi simbol perayaan hari raya Islam.

Bungkus ketupat yang terbuat dari janur menunjukkan identitas masyarakat pesisir yang banyak ditumbuhi pohon kelapa atau nyiur.

Kekhasan masyarakat pesisir terletak pada makanannya yang dibalut dengan janur mendorong Sunan Kalijaga menyebarkan Islam dengan media dakwah yaitu ketupat.

Ketupan kian populer dikalangan umat Islam setelah Sunan Kalijaga menggunakan ketupat sebagai simbol lebaran ketupat.

Kategori :

Terpopuler