JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Pembalap asal Amerika itu bikin wide turn saat ngebut di Dunlop Curve, dan pas nyampein roda kanannya di atas rumput, dia jadi kehilangan kontrol dan nyampe nabrak pembatas.
Akibatnya, mobilnya jadi nyampe nabrak di bagian depan dan belakang, rusakin suspensi, dan bikin girboks FW46-nya jadi retak.
Beruntungnya, sasis mobil yang kembali ke Inggris untuk diperbaiki setelah kecelakaan FP1 GP Australia yang menimpa rekan setimnya, Alex Albon, nggak rusak parah.
BACA JUGA:Hasil UCL Leg-1: FC Bayern Munich Tahan Arsenal di Stadion Emirates 2-2
Kebetulan, tim belum punya mobil cadangan, jadi harus jaga-jaga banget nih.
Sargeant terpaksa gak bisa ikutan FP2 karena para mekanik sibuk memperbaiki mobilnya.
Tapi, cuaca yang agak lembab bikin sedikit aja waktu yang bisa dimanfaatin buat berlatih di lintasan.
Jadi, baik Williams maupun Sargeant gak kehilangan banget waktu buat ngeliatin kondisi jalur.
BACA JUGA:Saling Balas! Leg 1 UCL, Real Madrid dan Manchester City Berakhir Imbang 3-3
Gagal Fokus! Sargeant Akui Bikin Kesalahan Bodoh di FP1 F1 GP Jepang!-formula1.com-formula1.com
Cuma sayangnya, ini jadi insiden yang bikin tim kena pengeluaran besar, apalagi udah kedua kalinya girboks rusak dalam dua event terakhir.
Namun, yang lebih parah lagi, kecelakaan ini bikin peluang tim jadi lebih riskan, terutama karena mereka harus berhati-hati banget dalam merencanakan cadangan mobil dan strategi.
"Saya menempatkan mobil pada posisi yang tidak saya sadari," ujar Sargeant. "Itu adalah kesalahan yang konyol, sejujurnya, kesalahan yang seharusnya tidak saya lakukan, terutama di P1."
"Tapi ya, untungnya itu tidak seperti kesalahan tahun lalu. Itu bukan hal yang terlalu dipaksakan, tapi tetap saja membuat tim mengalami kerusakan. Untungnya, bisa lolos lebih baik dari yang seharusnya."
BACA JUGA:Interpretasi Fana Merah Jambu Fourtwnty: Makna Sentimental di Balik Liriknya