Pep Guardiola memainkan semua pemain kuncinya, termasuk Kyle Walker di sisi kanan, juga Kevin De Bruyne di lini tengah. Posisi ujung tombak diisi oleh Erling Haaland.
Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti memakai skema 4-3-1-2.
Kombinasi asal Brasil, Vinicius Junior dan Rodrygo diletakkan di depan Jude Bellingham.
BACA JUGA:Gus Wal Minta Jangan Haramkan Ketupat Hingga Halal Bihalal: Minggat Saja dari NKRI!
Sementara itu, urusan palang pintu di depan Andriy Lunin, ada Nacho Fernandez yang berduet dengan Antonio Rudiger.
Real Madrid yang berada dalam tekanan karena hasil 3-3 di leg pertama, lebih dahulu menyengat daripada tuan rumah.
Butuh momen adu penalti bagi Madrid guna menaklukkan City setelah kedudukan seimbang 1-1 di akhir waktu normal dan extra time.
Pada ajang tos-tosan, Antonio Ruediger menjadi penendang kunci yang memastikan kelolosan Los Blancos.
BACA JUGA:Hasil BRI Liga 1: Persija Jakarta Menang Tipis Atas Persis Solo Lewat Gol Tunggal Marco Simic
Aksi heroik kiper Andriy Lunin mementahkan dua eksekusi lawan juga jadi faktor penentu krusial.
Di semifinal, Real Madrid akan bertemu dengan musuh langganannya, Bayern Muenchen.
Pada kotak duel lainnya, Borussia Dortmund saling bentrok dengan PSG.
Dortmund masuk fase ini dengan mendepak Atletico Madrid, sedangkan Paris melakoni remontada di markas Barcelona.
BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh! Ini Dia 7 Pertanda Semut Hitam dan Merah Menurut Primbon Jawa
Melihat kombinasi dua partai ini, ada sejumlah skenario menarik yang mungkin tercipta di final.
Bisa saja Bayern dan Dortmund berhadapan kembali pada lakon Der Klassiker di partai puncak seperti edisi 2013 silam.