Pada 2022, Jenderal Kenneth McKenzie dari Komando Pusat AS mengatakan bahwa Iran memiliki “lebih dari 3.000” rudal balistik.
BACA JUGA:Yuk Daftar Segera! KAI Rekrutmen Management Trainee 2024 Minimal Lulusan S1
Menurut Proyek Pertahanan Rudal CSIS, Israel juga mengekspor rudal ke beberapa negara.
'Menghukum' lewat serangan jarak jauh
Menurut Ripley, sangat kecil kemungkinan Israel akan melakukan perang darat dengan Iran.
“Keunggulan besar Israel adalah kekuatan udara dan persenjataannya. Jadi, Israel punya potensi untuk melancarkan serangan udara terhadap target-target utama di Iran,” kata Ripley.
Ripley mengatakan Israel kemungkinan besar akan membunuh para pejabat Iran dan menghancurkan instalasi minyak Iran melalui serangan udara.
“Intinya adalah ‘menghukum’. Para pejabat militer dan politisi Israel selalu menggunakan kata itu. Itu adalah bagian dari filosofi mereka, bahwa mereka harus menyakiti untuk membuat lawan mereka berpikir dua kali melawan Israel.”
Beberapa tokoh penting militer dan sipil Iran dilaporkan tewas dalam serangkaian serangan udara baru-baru ini, termasuk insiden di gedung konsulat Iran di Suriah yang terjadi pada 1 April.
Hingga saat ini, Israel belum secara resmi mengklaim tanggung jawab atas serangan-serangan tersebut, termasuk serangan yang menargetkan pejabat tinggi Iran.
Meskipun begitu, Israel juga tidak pernah secara terbuka membantah terlibat dalam serangan-serangan tersebut.
Serangkaian serangan udara yang menimpa Iran ini telah menimbulkan kekhawatiran dan memunculkan spekulasi di kalangan analis dan komunitas internasional.
Hal ini menjadi sorotan utama dalam konteks hubungan antara Israel dan Iran yang selama ini terus tegang.
Israel missile strike targeted a site in Iran
— Sumit (@SumitHansd) April 19, 2024
Explosions in Isfahan in central Iran, in the As-Suwayda Governorate of southern Syria, and in the Baghdad area and Babil Governorate of Iraq pic.twitter.com/vFPVeEGGuU