Kala itu, Sutisna rela datang dari pagi hari untuk bisa mengambil barisan terdepan dengan maksud ingin melihat Gibran dari dekat.
Sutisna bahkan ingat betul bagaimana saat itu Gibran tiba di GBK dengan menggunakan motor listrik.
BACA JUGA:Review Game The Caligula Effect 2 Improvisasi dari Sisi Narasi
"Waktu Mas Gibran kampanye terakhir di Senayan, GBK. Kami datang ke sana dari pukul 7 pagi sampai pukul 17, kami pengen sekali berjabatan dengan Mas Gibran," katanya.
Ketika Gibran tiba, kerumunan pendukung dan simpatisan di GBK pun makin membludak.
Sutisna yang awalnya sudah mengambil tempat dekat panggung terpaksa terdorong mundur hingga akhirnya tak bisa berada dekat dengan posisi Gibran untuk menyalaminya.
"Setelah Mas Gibran datang, dia membawa dari luar sampai ke dalam dia pakai kendaraan bermotor, sampai ke panggung, itu kami tidak bisa berjabatan tangan dengan beliau," ucap Sutisna.
"Jadi di situlah, pas sekalinya ada dia di daerah Muara Baru, pas di daerah saya, jadi di situlah kegembiraan saya itu kayaknya senang sekali dia datang ke daerah kami," kata dia.