Di samping itu, penting juga untuk memastikan penyediaan air bersih terjamin dengan baik serta melakukan pembersihan secara rutin pada atap rumah dari lapisan tebal abu vulkanik guna mencegah keruntuhan.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas air yang digunakan oleh masyarakat sekitar dan juga untuk menghindari potensi bahaya akibat penumpukan abu yang berlebihan pada atap rumah.
“Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," papar PVMBG.
BACA JUGA:Mobil Matic Lebih Rawan Rem Blong, Mitos atau Fakta? Yuk Kita Bahas
Dengan demikian, keamanan dan kesejahteraan warga di daerah terdampak dapat lebih terjaga dengan baik.
Dewan Kota Bukittinggi, Otoritas Kota Padang Panjang, Administrasi Tanah Datar, serta Pemerintahan Agam disarankan untuk menjaga komunikasi yang erat dengan Pusat Vulkanologi dan Penanggulangan Bencana Geologi di Bandung, atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi, guna memperoleh informasi yang terbaru dan akurat mengenai aktivitas gunung berapi serta langkah-langkah mitigasi yang perlu diambil.
Kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah dan lembaga terkait menjadi kunci dalam upaya menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah terdampak.
“Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram),” imbuhnya.
BACA JUGA:Cek 6 Jenis Mobil Daihatsu Keluaran Lama
Selama tahun 2024, aktivitas Gunung Marapi telah mencatat sebanyak 170 kali letusan, menandakan tingkat aktivitas yang cukup tinggi, hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Marapi.
Saat ini, pada Senin pagi tanggal 29 April 2024, pukul 06.00 WIB, Gunung Marapi masih berada dalam status Siaga (Level III), yang menunjukkan potensi bahaya yang signifikan.
Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat perlu terus diimplementasikan oleh semua pihak terkait guna menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi risiko dampak negatif yang dapat timbul akibat letusan gunung api tersebut.
Dengan memperhatikan perkembangan status dan rekomendasi dari otoritas terkait, diharapkan semua dapat bertindak secara bijak dan sigap dalam menghadapi potensi ancaman dari Gunung Marapi.