Hal ini membuktikan bahwa tindakan yang diambil oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diapresiasi secara luas oleh Forum Sekolah dan Guru Indonesia (FSGO).
Melalui program-program pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan di berbagai sekolah, harapannya adalah menciptakan suatu atmosfer belajar yang tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga nyaman secara emosional bagi para siswa dan tenaga pendidik, langkah-langkah konkret ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi pendidikan yang inklusif dan berdaya saing tinggi di Indonesia.
Retno mencermati fakta bahwa masih terjadi kekerasan di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.
BACA JUGA:Wah! Adam Subarkah Sebut Poin Ini Harus Ada dalam Riders Sheila On 7
Dalam konteks ini, ada dorongan kuat agar Kementerian Agama mengadopsi pendekatan yang telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan sekolah.
Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta suatu transformasi positif yang menyeluruh dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menginspirasi bagi seluruh peserta didik dan staf pendidik di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Kementerian Agama.
"Maka kita patut apresiasi ketika regulasinya dibuat kemudian program-programnya mengarah ke sana, bahkan membentuk pokja dalam penanganan kekerasan pendidikan. Menurut saya ini terobosan dan hal yang sangat patut diapresiasi di pendidikan, khususnya saat pemerintahan Presiden Jokowi," imbuhnya.