6 Syarat Jitu Agar Pindah Rumah Lancar Menurut Primbon Jawa

Minggu 12-05-2024,11:00 WIB
Reporter : Restu Herlambang
Editor : Priya Satrio

3. Menentukan Hari Baik Berdasarkan Weton

Dalam budaya Jawa, weton merujuk pada penanggalan berdasarkan hari kelahiran seseorang yang dihubungkan dengan hari pasarannya, untuk menghitung weton, perlu diketahui neptu dina dan pasaran yang terkait dengan hari lahir.

Neptu dina ditentukan berdasarkan tabel yang berisi angka-angka yang mewakili setiap hari dalam seminggu, sementara neptu pasaran juga memiliki angka-angka yang terkait dengan hari-hari tertentu dalam satu siklus pasaran.

Sebagai contoh, jika seseorang lahir pada Minggu pahing, maka neptu-nya adalah 14, kemudian dihitung neptu pindah rumah, misalnya Sabtu wage menjadi 13, setelah total neptu dihitung dan dibagi dengan empat, kelebihannya adalah 3, dengan demikian, perhitungan weton menjadi bagian penting dalam tradisi Jawa untuk menentukan keberuntungan dan arah hidup seseorang.

BACA JUGA:Lulusan Manajemen Keuangan dan Keselamatan? Freeport Lagi Butuh Karyawan Baru, Cek Syarat Lengkapnya

4. Mencipratkan Air Basuhan Beras

Dalam upacara pindahan rumah ala adat Jawa, ada ritual khusus yang dilakukan untuk membawa keberuntungan dan keselamatan bagi penghuni baru, salah satunya adalah mencipratkan air basuhan beras ke sekeliling bangunan baru sebelum memasukkan perabotan dan furnitur.

Pentingnya ritual ini adalah agar energi positif terpancar di sekitar rumah baru, yang diyakini dapat membawa kelancaran dan keberuntungan dalam kehidupan sehari-hari, adapun air basuhan beras yang digunakan haruslah berasal dari rumah lama, sebagai simbol perjalanan dan kontinuitas hidup.

Tujuannya jelas, yakni untuk memastikan bahwa rezeki akan mengalir dengan lancar ke rumah baru tersebut, menciptakan suasana yang menyenangkan dan harmonis bagi penghuninya.

BACA JUGA:Epy Kusnandar Jawab 'Nyelekit' Saat Ditanya Soal Kasus Kepemilikan Narkoba yang Menjeratnya

5. Hindari Musim Hujan

Salah satu syarat penting dalam adat Jawa untuk pindah rumah adalah menghindari musim penghujan, selain karena alasan praktis yang merepotkan, keyakinan dalam budaya Jawa juga menegaskan bahwa melakukannya di musim hujan dapat membawa malapetaka.

Dipercaya bahwa energi yang terkandung dalam musim penghujan memiliki potensi untuk membawa kesialan dan masalah, terutama ketika alat-alat elektronik terkena air hujan risiko kerusakannya menjadi sangat besar, ini merupakan contoh nyata dari malapetaka yang dapat terjadi secara langsung.

Oleh karena itu, disarankan untuk memilih hari yang cerah dan cuaca yang baik ketika merencanakan pindah ke kontrakan, apartemen, atau rumah baru.

BACA JUGA:Ngeri! Tragedi Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Ciater Subang, Banyak Korban Tergeletak di Jalan

6. Membagikan Makanan dan Silahturahmi dengan Tetangga

Kategori :

Terpopuler