JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Pesawat dan tank Israel menggempur wilayah di Jalur Gaza semalam, kata warga, ketika penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan melakukan perjalanan ke wilayah tersebut di tengah seruan AS untuk melakukan kampanye militer yang lebih terfokus.
Sullivan dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Israel pada hari Minggu dan menekankan perlunya menyerang militan Hamas dengan cara yang ditargetkan, bukan dengan serangan skala penuh di kota Rafah di Gaza selatan, kata Gedung Putih.
Israel telah mendesak masuk ke kota yang dikatakannya sebagai benteng terakhir pasukan Hamas.
BACA JUGA:Ngeri! Ada Aksi Penyerangan Dua Polisi Muda di Ulu Tiram Malaysia
Ratusan ribu warga Palestina telah meninggalkan wilayah yang merupakan salah satu dari sedikit tempat pengungsian mereka yang tersisa.
Pasukan Israel juga mendorong lebih dalam ke gang-gang sempit Jabalia di Gaza utara, kembali ke daerah yang mereka katakan telah mereka bersihkan sebelumnya dalam konflik tersebut, kata warga.
Militer Israel mengatakan operasinya di Jabalia – kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza – tepat sasaran dan dimaksudkan untuk menghentikan Hamas membangun kembali cengkeramannya di sana.
Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa dua tentaranya tewas dalam pertempuran di Gaza selatan.
BACA JUGA:Tengku Dewi Sebut Soraya Arasyid dan Andrew Andhika Punya Akun Fake Instagram untuk Pacaran
Israel melancarkan serangan ke Gaza saat utusan AS mengunjungi wilayah tersebut-drawnhy97 -freepik
Setidaknya 28 warga Palestina tewas pada hari Minggu, kata pejabat kesehatan Gaza dan Hamas, sebagian besar dari mereka tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Nuseirat di Jalur Gaza tengah.
Layanan Darurat Sipil Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim penyelamat sejauh ini telah menemukan 150 jenazah warga Palestina yang dibunuh oleh tentara dalam beberapa hari terakhir, sementara hitungan mereka menunjukkan bahwa 300 rumah terkena tembakan udara dan darat Israel.
Pejabat kesehatan Gaza tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang dalam jumlah korban tewas.
Serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu perang menewaskan 1.200 orang, menurut penghitungan Israel.
Sekitar 125 dari 253 orang yang diculik dalam serangan itu diyakini masih ditahan di Gaza.