Pasukan Israel Bergerak Lebih Jauh ke Rafah pada Malam Pertempuran Sengit

Kamis 23-05-2024,07:12 WIB
Reporter : Ade Nugroho
Editor : Priya Satrio

UNRWA, badan utama PBB di Gaza, memperkirakan pada hari Senin bahwa lebih dari 800.000 orang telah meninggalkan Rafah sejak Israel mulai menargetkan kota tersebut pada awal Mei, meskipun ada permintaan internasional untuk menahan diri.

Israel melancarkan serangannya ke Gaza menyusul serangan pimpinan Hamas terhadap komunitas Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang. Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 35.000 orang, dan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Militer Israel mengatakan mereka telah membunuh seseorang yang diidentifikasi sebagai Ahmed Yasser Alkara dan digambarkan sebagai agen penting Hamas, bersama dengan dua militan lainnya, dalam serangan di Khan Younis.

BACA JUGA:Wina Natalia Gugat Cerai Anji Setelah Hampir 12 Tahun Menikah, kenapa?

“Alkara mengambil bagian dalam pembantaian 7 Oktober di komunitas-komunitas di Israel selatan dan merupakan agen rudal anti-tank penting yang melakukan serangan terhadap pasukan IDF selama perang,” kata pernyataan militer tersebut.

Pernyataan itu juga mengatakan lima militan lainnya tewas dan beroperasi dari dalam sebuah sekolah.

Di kota Zawayda, Jalur Gaza tengah, serangan udara Israel menewaskan tujuh orang di satu rumah, kata petugas medis.

Di tepi utara Gaza di Jabalia, yang terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza, pasukan Israel terus melakukan serangan darat yang dilakukan bersamaan dengan serangan Rafah selama dua minggu.

Para pejabat kesehatan dan penduduk mengatakan seluruh distrik pemukiman telah hancur dan puluhan orang tewas dalam operasi tersebut, di daerah di mana Israel menarik pasukannya setelah mengklaim telah “membongkar” Hamas pada bulan Januari. Israel mengatakan mereka harus kembali untuk mencegah Hamas kembali berkuasa di sana.

Kategori :

Terpopuler