Ini Alasan Kasus Perselingkuhan Tetap Bisa Terjadi dalam Hubungan yang Bahagia

Minggu 26-05-2024,21:00 WIB
Reporter : Restu Herlambang
Editor : Priya Satrio

Lingkungan sosial seseorang dapat berperan besar dalam membentuk perilaku mereka dalam hubungan, ketika individu berada di dalam sebuah komunitas atau lingkaran pertemanan di mana perselingkuhan dipandang sebagai sesuatu yang lumrah atau bahkan didorong, kemungkinan besar mereka akan lebih rentan untuk terlibat dalam tindakan tersebut meskipun mereka merasa puas dan bahagia dengan pasangannya.

Norma-norma sosial dan tekanan dari orang-orang di sekitar mereka dapat mengaburkan batasan moral dan etika membuat perselingkuhan tampak lebih bisa diterima atau kurang berisiko, interkasi sosial yang kerap kali membahas atau mempraktikkan perselingkuhan dapat membentuk persepsi bahwa perilaku tersebut adalah bagian normal dari kehidupan.

Akibatnya, pengaruh lingkungan yang permisif terhadap perselingkuhan dapat menurunkan hambatan yang biasanya menahan seseorang untuk tetap setia, sehingga mereka lebih mungkin terjerumus ke dalam godaan yang ada dan pada akhirnya dinamika sosial dan pengaruh dari kelompok sebaya bisa menjadi faktor signifikan yang mendorong seseorang untuk berselingkuh, meskipun mereka sebenarnya memiliki hubungan yang memuaskan.

BACA JUGA:Mediasi Israel-Hamas Soal Kesepakatan Sandera Diharapkan Terjadi Minggu Depan

4. Ketidakpuasan dalam Hubungan

Meskipun hubungan tampak bahagia di permukaan, setiap individu di dalamnya mungkin masih merasakan ketidakpuasan terkait beberapa aspek tertentu, ketidakpuasan ini dapat muncul dari berbagai sumber seperti kekurangan dalam perhatian yang diberikan oleh pasangan, komunikasi yang kurang efektif, atau perbedaan yang signifikan dalam kebutuhan emosional dan fisik.

Sering kali, masalah-masalah ini tidak terlihat oleh orang luar, tetapi tetap menjadi sumber ketegangan dan frustrasi di dalam hubungan.

Akumulasi dari ketidakpuasan ini, jika tidak ditangani dengan baik, dapat menggerogoti fondasi kebahagiaan dalam hubungan, meskipun secara umum hubungan tersebut tampak harmonis dan memuaskan bagi orang lain.

BACA JUGA:9 Cara Mengetahui Kipas Radiator Mengalami Kerusakan

5. Kurangnya Komitmen 

Kurangnya komitmen dalam hubungan atau adanya kecurigaan terhadap kesetiaan pasangan dapat menjadi faktor pemicu perselingkuhan, ketika salah satu pihak merasa hubungan mereka tidak memiliki dasar yang kuat atau mencurigai pasangannya tidak setia mereka mungkin lebih rentan untuk mencari pelarian di luar hubungan.

Dalam situasi di mana komitmen dipertanyakan atau kesetiaan diragukan, dorongan untuk berselingkuh bisa muncul sebagai respons terhadap rasa ketidakamanan atau sebagai upaya untuk membalas kecurigaan tersebut.

Rasa tidak puas dan ketidakpercayaan ini dapat mendorong individu untuk mencari perhatian dan validasi dari orang lain, sehingga perselingkuhan menjadi lebih mungkin terjadi sebagai jalan keluar dari ketegangan emosional yang dirasakan.

BACA JUGA:9 Cara Mengetahui Kipas Radiator Mengalami Kerusakan

6. Kesempatan dan Tergoda

Pada beberapa kesempatan individu dapat tergoda untuk berselingkuh ketika kesempatan muncul dan mereka merasa tertarik oleh godaan yang ada di hadapan mereka, situasiasi semacam ini bisa terjadi misalnya saat mereka berinteraksi dengan seseorang yang menarik di lingkungan kerja, saat menghadiri acara sosial atau melalui koneksi yang terbentuk di media sosial.

Kategori :

Terpopuler