PNIB Minta Jangan Jadikan Aksi Bela Palestina Jadi Kedok Menyuarakan Bangkitnya HTI, Bahaya!

Minggu 02-06-2024,20:28 WIB
Reporter : Jihan Meiby
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Perang genosida antara Palestina dan Israel yang sedang terjadi saat ini telah menimbulkan keprihatinan di seluruh dunia.

Setiap hari, korban jiwa dan harta terus berjatuhan di tengah masyarakat Palestina yang menjadi pengungsi. Solidaritas dan protes terhadap Israel terus bergema di berbagai belahan dunia, dengan harapan perang yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini dapat segera dihentikan.

Di Indonesia, aksi demonstrasi solidaritas untuk Palestina juga telah dilakukan oleh berbagai organisasi dan masyarakat. Tuntutan untuk menghentikan perang, mengutuk Israel dan Amerika atas peran mereka dalam konflik tersebut, serta penggalangan dana bantuan kemanusiaan terus tersebar.

Namun, beberapa kelompok ekstremis seperti HTI dan Khilafah telah mencoba memanfaatkan aksi ini untuk kepentingan tertentu.

BACA JUGA:Ketum PNIB Gus Wal Minta Jangan Sampai Slogan Indonesia Emas Berubah Menjadi Indonesia Cemas!

Pada hari Minggu, 2 Juni 2024, aksi demo bela Palestina yang dipimpin oleh kelompok HTI dan pengikut khilafah terjadi di Gedung Grahadi, Surabaya. Organisasi lintas agama, budaya, dan keberagaman Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) dengan tegas mengutuk aksi kelompok tersebut.

Mereka menyayangkan bahwa aparat kepolisian terkesan membiarkan aksi yang seharusnya berkedok kemanusiaan itu berlangsung, padahal sebenarnya lebih banyak menyuarakan ideologi khilafah.

Ratusan massa dengan atribut HTI dan khilafah yang terkoordinasi dengan baik datang dari berbagai daerah di Jawa Timur untuk ikut dalam aksi tersebut.

Dikhawatirkan bahwa aksi mereka dilakukan tanpa izin atau pemberitahuan resmi kepada pihak kepolisian, dan telah menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi.

BACA JUGA:PNIB Gelar Tirakatan dan Doa Bersama Lintas Agama untuk Bangsa di Jogja, Doakan Pemilu 2024 Tanpa Bersih

PNIB menduga bahwa aksi ini melakukan pelanggaran karena kelompok tersebut seharusnya sudah dilarang beraktivitas, apalagi di hari Minggu atau hari libur.

PNIB mengimbau kepada aparat keamanan Surabaya dan Jawa Timur untuk menyelidiki aksi tersebut dengan seksama, sebagaimana tindakan tegas mereka terhadap kelompok ekstremis sebelumnya.

Lebih lanjut, mereka menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dalam menghadapi aksi-aksi provokatif kelompok-kelompok radikal semacam itu.

Aksi solidaritas untuk Palestina seharusnya lebih fokus pada upaya untuk mengakhiri konflik dan mencegah terjadinya tambahan korban. Bantuan kemanusiaan yang diberikan dari penjuru dunia seharusnya diarahkan untuk membantu warga Palestina yang terdampak konflik, bukan untuk kepentingan politik atau ideologi tertentu.

BACA JUGA:PNIB Gelar Ngaji Pancasila di Probolinggo, Serukan Pemilu Damai Serta Waspadai Ancaman Khilafah, Radikalisme, dan Terorisme

Kategori :

Terpopuler