JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Saat memasuki usia remaja, seorang anak akan mengalami banyak perubahan.
Selain perubahan fisik, muncul tanggung jawab baru dan penyesuaian dalam kehidupan sosial.
Remaja juga sering menghadapi masalah kulit, salah satunya adalah stretch marks.
BACA JUGA:Kino Indonesia Siap Dukung Perkembangan Brand Lokal dengan Tagar 'KinovasiUntukIndonesia'
Stretch marks atau striae terjadi ketika kulit meregang secara berlebihan akibat pertumbuhan atau penambahan berat badan yang cepat.
Baik remaja perempuan maupun laki-laki dapat mengalami stretch marks karena pertumbuhan signifikan selama masa pubertas.
Kondisi ini tidak berbahaya dan tidak menyebabkan rasa sakit.
Kulit manusia biasanya dapat meregang dengan baik, tetapi jika peregangan terlalu besar, produksi kolagen (protein utama yang membentuk jaringan kulit) bisa terganggu, menyebabkan munculnya stretch marks.
BACA JUGA:Pria Tega Bunuh Mantan Kekasih Gegara Bertunangan dengan Orang Lain, Begini Kronologisnya!
Selain pubertas, faktor lain yang bisa menyebabkan stretch marks pada remaja termasuk pertumbuhan otot yang cepat, penambahan berat badan, faktor genetik, riwayat keluarga, kehamilan, kelebihan berat badan atau obesitas, serta penggunaan obat kortisol.
Stretch marks umumnya muncul di perut, pinggul, paha, kaki, dan dada, tetapi bisa muncul di area lain di mana kulit meregang.
Jika peregangan kulit sangat ekstrim, bekas luka berwarna ungu atau merah dapat muncul akibat perubahan jaringan ikat dan serat kolagen di dalam kulit.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stretch mark pada remaja, antara lain:
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Sagittarius di Bulan Juni 2024: Siap-Siap Raih Pencapaian Karier!