JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Saat orang meninggal tentu saja pihak keluarga yang ditinggalkan mengadakan tahlil secara bersama-sama.
Akan tetapi, banyak pro kontra yang terjadi denga adanya tahlil orang meninggal yang biasanya diadakan malam ke satu hingga ke tujuh.
Kali ini akana da penjelasan mengenai hukum tahlil orang meninggal dari sudut pandang Ustadz Adi Hidayat.
BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Kompak Naik Hari Ini, Sabtu 8 Juni 2024: Cek Rinciannya Yuk!
Hal tersebut dijelaskan Ustadz Adi Hidayat melalui akun Youtube Ustadz Adi Hidayat Official.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, tahlilan pada dasarnya adalah doa yang diucapkan untuk orang yang telah meninggal, sebagai bentuk pengenangan dan memohonkan ampunan bagi mereka.
Tak hanya itu saja, Ustadz Adi Hidayat juga menegaskan bahwa praktik tahlilan tidak boleh dianggap sebagai bentuk ibadah yang menggantikan ibadah pokok seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.
Ini adalah pandangan yang sejalan dengan ajaran Islam yang mendasari tindakan mengenang orang yang telah meninggal.
BACA JUGA:Belum Sah Bercerai dari Tengku Dewi, Andrew Andika Kepergok Punya Kekasih Baru!
Dalam Islam, berdoa untuk orang yang telah meninggal adalah amalan yang dianjurkan.
Rasulullah SAW sendiri pernah berdoa untuk sahabat-sahabatnya yang telah meninggal.
Namun, penting untuk memahami bahwa tahlilan tidak boleh dianggap sebagai ritual yang mengikuti syariat Islam.
Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa praktik tahlilan harus dilakukan dengan niat yang tulus, tanpa adanya unsur bid'ah atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Scorpio Sabtu, 8 Juni 2024: Ada Kesempatan Untukmu di Hari Ini!
Salah satu peringatan yang sering diutarakan oleh Ustaz Adi Hidayat adalah tentang perayaan yang bisa terjadi dalam praktik tahlilan.