BACA JUGA:Jangan Sembarangan! Ini Cara Rawat Luka Luar yang Tepat, Supaya Tidak Berbekas
Perubahan hormon adalah faktor lain yang dapat menyebabkan bintik-bintik di wajah.
Kondisi seperti melasma, yang sering disebut sebagai "topeng kehamilan," adalah bentuk hiperpigmentasi yang terkait dengan perubahan hormon selama kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral, atau terapi hormon.
Melasma biasanya muncul sebagai bercak gelap yang simetris di wajah, terutama di pipi, dahi, dan atas bibir.
Konsultasi dengan dokter kulit untuk perawatan yang tepat, seperti penggunaan krim yang mengandung hidrokuinon atau terapi laser, dapat membantu mengatasi masalah ini.
BACA JUGA:Ini Ucapan Idul Adha dari Kapolri dan Wapres Ma'ruf Amin
Selain faktor eksternal dan hormonal, beberapa kondisi kulit tertentu juga dapat menyebabkan bintik-bintik di wajah.
Contohnya, jerawat yang parah dapat meninggalkan bekas berupa bintik-bintik gelap yang dikenal sebagai hiperpigmentasi pasca inflamasi.
Peradangan atau iritasi kulit yang disebabkan oleh alergi, penggunaan produk yang tidak cocok, atau kondisi medis seperti eksim dan psoriasis juga dapat menyebabkan perubahan warna kulit.
Perawatan yang tepat untuk kondisi kulit mendasar ini sangat penting untuk mencegah dan mengurangi hiperpigmentasi.
BACA JUGA:Penelitian Terbaru Ungkap Stimulasi Listrik Pada Otak Manusia Bisa Meredakan Patah Hati, Anti Galau
Pencegahan adalah kunci dalam mengelola dan mencegah munculnya bintik-bintik di wajah.
Menggunakan tabir surya setiap hari, bahkan saat cuaca mendung, adalah langkah penting.
Selain itu, menghindari penggunaan produk perawatan kulit yang keras atau iritan, serta menjaga rutinitas perawatan kulit yang lembut dan melembapkan, dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, juga dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap kerusakan kulit dan membantu regenerasi sel kulit yang sehat.