Menurutnya, alasan di balik ini adalah karena gaya hidup di Amerika Serikat, di mana hampir semua orang terbiasa mandiri dalam bekerja dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Terry Putri juga menekankan bahwa adaptasi ini memerlukan penyesuaian, tetapi telah memberikannya pengalaman berharga dalam mengelola kehidupan di luar negeri.
"Jadi kebayang nggak tinggal di Amerika itu harus benar-benar kita semua ngerjain sendiri, nggak mungkin ada mbak, urusin semua, urusin anak-anak. Selesai semua harus kerja, pulang tengah malam, pagi bangun lagi,” ungkap Terry.
BACA JUGA:Upacara 17 Agustus Diadakan di Jakarta dan IKN? Dokter Tifa: Maksa Banget!
Dibalik kata-kata itu, tersimpan pengalaman yang mendalam tentang kehidupan di negeri orang.
Terry menggambarkan bagaimana setiap hari menjadi sebuah tantangan untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Bagaimana ia juga mengalami hal sehari-hari tanpa bantuan domestik seperti yang biasa dia temui di Indonesia.
Nah, apakah kamu setelah membaca kisah dari Terry Putri ini langsung memiliki keinginan untuk bekerja di profesi dan negara yang sama sepertinya?