JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Eaj, mantan anggota boyband dari South Korea bernama DAY6, menggegerkan publik dengan suarakan isu Peringatan Darurat Indonesia.
Melalui akun pribadinya, Eaj mengajak penggemarnya untuk waspada dan ikut mendukung upaya pengawalan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di Indonesia.
Langkah ini sungguh tak terduga, mengingat status Eaj sebagai seorang idol K-Pop yang biasanya lebih fokus pada karier musik dan penggemar, terutama di Korea Selatan.
BACA JUGA:Bintang Emon Hadiri Demo Tolak RUU Pilkada: Kita Dianggap Tolol!
Dalam unggahan yang menggemparkan tersebut, Jae Park—nama asli Eaj—membagikan tangkapan layar dari akun Instagram @whatisupindonesia.
Tangkapan layar itu menampilkan peringatan darurat yang didominasi warna biru dengan simbol garuda, ikon yang identik dengan lambang negara Indonesia.
Akun tersebut, yang dikenal sering mengangkat isu-isu penting di Indonesia, memberikan penjelasan dalam bahasa Inggris mengenai situasi politik yang sedang memanas di Indonesia.
Tak hanya sekadar memberikan peringatan, akun ini juga memaparkan pentingnya bagi masyarakat internasional termasuk penggemar Eaj, untuk ikut mendukung masyarakat Indonesia dalam mengawal keputusan MK yang krusial.
BACA JUGA:Anak Indigo Ini Bagikan Ramalan Soal Gempa Megathrust, Apakah Benar Akan Terjadi?
Unggahan ini jelas tidak hanya sekadar informasi, di dalamnya juga terdapat detail mengenai calon gubernur yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta lengkap dengan partai politik yang mendukungnya.
Dengan konten yang begitu komprehensif, tak heran jika unggahan ini langsung menarik perhatian Eaj.
Penyanyi yang kini berusia 31 tahun itu tak bisa tinggal diam dan merasa terdorong untuk ikut menyuarakan dukungannya.
Dalam cuitannya di akun X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), Eaj menulis pesan yang sarat makna dan emosi.
BACA JUGA:Update Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Jumat 23 Agustus 2024: Ada Penurunan!
Ia menyadari bahwa dengan terlibat dalam isu politik yang begitu sensitif, ia mungkin akan menghadapi konsekuensi serius, termasuk kemungkinan kehilangan kesempatan untuk tampil di Indonesia.