Seberapa Parah Gempa Megathrust? Inilah Efek Terburuk yang Berpotensi Terjadi
Apa Itu Gempa Megathrust? Dan Inilah Efek Terburuk Dari Gempa Megathrust -ILUSTRASI-pixabay
JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Apa itu gempa Megatrust dan inilah efek terburuk dari gempa megathrust
Gempa Megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana dua lempeng tektonik bertemu dan salah satunya menyusup di bawah lempeng yang lain.
Fenomena ini terjadi di zona-zona subduksi di bawah samudra, dan merupakan salah satu jenis gempa bumi paling kuat dan merusak yang dapat terjadi di Bumi.
BACA JUGA:Awas! Posisi Tidur Ini Bisa Mendatangkan 'Malapetaka' Buat Kesehatan Anda, Jangan Lakukan
Kali ini pulau Jawa di ancam gelombang ombak 'raksasa" akan menghantam sejumlah wilayah di Jawa akibat gempa bumi Megathrust
Dilansir melalui situs resmi BMKG, Dwikorita menyampaikan bahwa bencana gempa bumi dan tsunami adalah fenomena alam yang sulit diprediksi namun saat ini BMKG Tengah melakukan upaya dalam peningkatan akurasi prediksi gempa dan tsunami.
Salah satu contoh gempa megathrust yang terkenal adalah Gempa Tohoku tahun 2011 di Jepang, yang disebabkan oleh peristiwa subduksi lempeng Pasifik di bawah lempeng Okhotsk dan lempeng Eurasia.
Gempa ini memiliki magnitudo sekitar 9,0 dan menyebabkan tsunami besar yang mengakibatkan kerusakan parah, korban jiwa, dan dampak lingkungan yang signifikan.
BACA JUGA:Yusril Ihza Mahendra Siap Pimpin Prabowo-Gibran Menang Sengketa Pilpres di MK: 'Kami Menunggu'
Gempa megathrust memiliki potensi untuk menghasilkan efek-efek yang sangat merusak, seperti tsunami, longsor, kerusakan struktural bangunan dan infrastruktur, serta korban jiwa dan cedera.
Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang proses ini dan upaya mitigasi risiko yang tepat sangat penting dalam mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana gempa megathrust di masa depan.
Proses terjadinya gempa megathrust dimulai ketika lempeng samudra yang lebih padat dan kering menyusup ke bawah lempeng samudra yang lebih ringan dan basah.
Ketika tekanan yang terakumulasi mencapai titik tertentu, lempeng yang lebih padat akan mengalami patahan atau slip secara tiba-tiba. Inilah yang menyebabkan pelepasan energi yang besar, menghasilkan gempa bumi yang kuat.
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-