Banyak Warga Gaza yang Sakit dan Terluka Mencari Bantuan Saat Serangan di Rafah
Banyak Warga Gaza yang Sakit dan Terluka Mencari Bantuan Saat Serangan Di Rafah-freepik-freepik
Banyak Warga Gaza yang Sakit dan Terluka Mencari Bantuan Saat Serangan Di Rafah-freepik-freepik
Dua pos pemeriksaan di Gaza selatan juga telah ditutup, menghalangi kedatangan pasokan dasar seperti bahan bakar, meskipun Israel mengatakan pihaknya membuka kembali penyeberangan Kerem Shalom pada hari Rabu dan berusaha untuk menyalurkan bantuan.
Rumah sakit utama Najjar di Rafah, tempat Zohair dirawat sebagai pasien dialisis, tiba-tiba ditutup ketika pertempuran semakin dekat.
Rumah sakit bersalin Emirat, tempat 85 bayi dilahirkan setiap hari, berhenti menerima pasien .
Menutup satu-satunya pos pemeriksaan ke Mesir berarti pasien yang membutuhkan perawatan darurat tidak dapat lagi dievakuasi keluar dari Jalur Gaza.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Harian Carpricorn Hari Ini Kamis, 9 Mei 2024
Tenaga medis asing yang menjadi relawan tidak bisa lagi masuk atau pulang.
Israel mengatakan setiap gangguan terhadap bantuan akibat serangan terbarunya harus dilakukan dalam waktu singkat, dan rumah sakit lapangan tambahan akan disediakan di dekat pantai di daerah yang dikatakan aman.
Sementara itu, korban sakit dan luka memadati rumah sakit Al Aqsa di Deir al-Balah.
“Dulu ada bantuan medis yang masuk, dan sekarang tidak ada bantuan medis,” kata Ali Abu Khurma, seorang ahli bedah laparoskopi asal Yordania yang menjadi sukarelawan di Al Aqsa. Perbekalan dasar seperti kain kasa steril dan baju bedah tidak ada.
"Tidak ada tempat tidur untuk pasien. Pasien ada di mana-mana di rumah sakit; di koridor, di aula, ada tempat tidur di mana-mana. Ada yang punya satu atau dua pasien.
Di ruang tunggu, ada pasien di lantai, katanya kepada Reuters ketika suara seorang pasien melolong kesakitan terdengar dari balik pintu bangsal terdekat.
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-