Kisah Fanny Soegi: Menjadi Anak Angkat dan Tahu Saat Usia 19 Tahun

Kisah Fanny Soegi: Menjadi Anak Angkat dan Tahu Saat Usia 19 Tahun

Fanny Soegiarto-@fannysoegi-Instagram

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Fanny Soegi telah berbagi kisah yang menakjubkan mengenai asal usul keluarganya, yang menambahkan lapisan mendalam pada perjalanan hidupnya.

Dalam pengakuannya, ia mengungkap bahwa ia adalah seorang anak adopsi yang disayangi oleh kedua orang tuanya.

Namun, menariknya, fakta ini tidak hanya memberikan wawasan tentang latar belakangnya, tetapi juga memunculkan dinamika rumit di dalam keluarganya.

BACA JUGA:Update Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Senin 13 Mei 2024: Tetap Stabil Tanpa Perubahan!

Kakak Fanny, sebagai contoh, mengalami perubahan yang signifikan dalam perilakunya, terlebih dalam menanggapi situasi tersebut, perubahan ini memunculkan dampak yang merugikan, di mana kakak Fanny mulai menggunakan obat-obatan terlarang sebagai pelarian dari ketidakpastian dan kompleksitas yang dihadapi oleh keluarga mereka.

Meskipun dikenal sebagai sosok dengan keturunan Chinese-Kalimantan-Jawa berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial, Fanny Soegi akhir-akhir ini memberikan pengakuan mengejutkan.

Dalam klarifikasinya, mantan vokalis band indie Soegi Bornean itu menegaskan bahwa sebenarnya ia tidak memiliki darah Chinese sebagaimana banyak yang diperkirakan, melainkan ia adalah seorang anak adopsi.

"Sebenarnya saya enggak Chinese, saya tuh anak ambil. Dulu di tahun 99 kelahiran saya, ada 2 bayi yang ditinggalkan, saya termasuk di sana," ucap Fanny dalam YouTube channel Authenticity ID pada Sabtu, 11 Mei 2024.

BACA JUGA:Ruben Onsu Tak Datang Temani Perform Anaknya, Benarkah Isu Keretakan Menguat?

Pengungkapan ini memperluas cakupan identitasnya dan memberikan sudut pandang yang berbeda mengenai perjalanan hidupnya, meski demikian penggemar dan khalayak tetap terpukau dengan kejujuran dan ketegasan Fanny dalam menyampaikan fakta yang mungkin mengubah persepsi mereka tentangnya.

Fanny Soegi tumbuh dalam cinta dan perhatian dari kedua orang tua adopsinya, yang kini telah berpulang ke Rahmatullah di sebuah rumah sakit di Semarang.

“Karena mungkin ibu atau bapak saya enggak bisa punya keturunan, akhirnya ngambil anak," ujarnya.

Pengalaman ini tidak hanya menciptakan ikatan emosional yang mendalam antara Fanny dan kedua orang tua adopsinya, tetapi juga meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam perjalanan hidupnya.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya