Tank-tank Israel Masuk ke Wilayah Rafah, Warga Sipil yang Mengungsi Kembali Melarikan Diri

Tank-tank Israel Masuk ke Wilayah Rafah, Warga Sipil yang Mengungsi Kembali Melarikan Diri

Tank-tank Israel Masuk ke Daerah Rafah , Membuat Warga Sipil yang Mengungsi Kembali Melarikan Diri-freepik-freepik

Korban tewas warga Palestina dalam perang tersebut kini telah melampaui 35.000 orang, menurut pejabat kesehatan Gaza, yang angkanya tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang. Dikatakan bahwa 82 warga Palestina terbunuh dalam 24 jam terakhir, jumlah kematian tertinggi dalam satu hari dalam beberapa minggu terakhir.

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Taurus 14 Mei 2024: Seperti Apa Nasib Kehidupanmu?

Israel melancarkan operasinya di Gaza menyusul serangan dahsyat pada 7 Oktober oleh orang-orang bersenjata pimpinan Hamas yang mengamuk di komunitas Israel di sekitar wilayah kantong tersebut, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Baku tembak antara pasukan Israel dan orang-orang bersenjata Palestina adalah yang paling sengit dalam beberapa bulan terakhir, menurut penduduk, baik di utara dan selatan daerah kantong padat penduduk yang berpenduduk 2,3 juta orang.

Di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza di utara, buldoser menghancurkan sejumlah rumah untuk membuat jalan baru bagi tank-tank untuk masuk ke pinggiran timur.

Di Jabalia, Gaza utara, sebuah kamp pengungsi luas yang dibangun untuk pengungsi Palestina 75 tahun lalu, penduduk mengatakan pasukan Israel berusaha menjangkau pasar lokal di kamp tersebut di bawah serangan tank besar-besaran.

BACA JUGA:Ramalan Keuangan 6 Shio Selasa 14 Mei 2024: Siap-siap Dapat Kejutan!

IDF mengatakan mereka telah membunuh puluhan pejuang Hamas di Jabalia dan membongkar jaringan bahan peledak, sementara di Zeitoun mereka menemukan terowongan dan menghancurkan beberapa peluncur roket.

Dengan meningkatnya pertempuran, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan perundingan gencatan senjata, yang dimediasi oleh negaranya dan Mesir, menemui jalan buntu.

“Ada satu pihak yang ingin mengakhiri perang lalu membicarakan sandera dan ada pihak lain yang menginginkan sandera dan ingin melanjutkan perang. Selama tidak ada kesamaan antara kedua hal itu maka tidak akan tercapai. kita mencapai hasil,” kata Sheikh Mohammed.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya