14 Orang Diperiksa Polisi Atas Kasus Viral Bullying Siswi SMP Bogor

14 Orang Diperiksa Polisi Atas Kasus Viral Bullying Siswi SMP Bogor

14 Orang Diperiksa Polisi Atas Kasus Viral Bullying Siswi SMP Bogor-Ilustrasi-Istimewa

Suardi mengungkapkan bahwa Polres Metro Depok sedang menunggu kedatangan tim dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Anak, hal ini dilakukan karena mengingat ke tujuh siswi yang terlibat dalam kasus perundungan ini masih berusia di bawah umur.

Sambil menunggu proses pemeriksaan tersebut, para siswi ini sementara ditempatkan di bawah pengawasan Dinas Sosial.

Suardi menjelaskan bahwa penempatan ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan mereka selama proses hukum berlangsung.

Penitipan di Dinas Sosial merupakan langkah sementara sampai pihak Bapas Anak dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi yang tepat terkait penanganan kasus ini.

BACA JUGA:Tengku Dewi Interogasi Soraya Rasyid yang Diduga Jadi Selingkuhan Suaminya

Pemicu tindakan perundungan yang terjadi diduga berawal dari adanya perselisihan dan fitnah antara kedua pihak yang terlibat, tersangka merasa tidak terima dengan situasi yang berkembang.

Selain itu, tersangka yang diketahui memiliki seorang kekasih, sering kali menjadi bahan cerita korban kepada orang lain dan tidak hanya itu, teman dari korban juga diduga terlibat dalam hubungan asmara dengan kekasih tersangka.

Situasi ini semakin memperburuk keadaan dan menambah ketegangan antara pihak-pihak yang bersangkutan.

Ketika selesai jam sekolah, rencana awal tersangka hanyalah untuk pergi ngopi di tempat favoritnya.

BACA JUGA:Jarang yang Tahu, Inilah 8 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan Tubuh Manusia

Namun, dalam perjalanan tersebut, tersangka bertemu dengan korban. Pertemuan ini memicu aksi perundungan yang terjadi, sebagaimana diungkapkan oleh Suardi.

Dalam penyelidikan, pihak Polres Metro Depok masih berupaya untuk mengumpulkan keterangan dari semua yang terlibat untuk menentukan apakah aksi perundungan ini telah direncanakan sebelumnya atau tidak.

Menurut Suardi, hingga saat ini belum ada indikasi yang mengarah pada perencanaan aksi tersebut, sehingga polisi masih terus melakukan pendalaman kasus ini.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya