Respons PNIB Soal MUI Haramkan Salam Lintas Agama: Tidak Wajib Apalagi Mengikat!

Respons PNIB Soal MUI Haramkan Salam Lintas Agama: Tidak Wajib Apalagi Mengikat!

Respons PNIB Soal MUI Haramkan Salam Lintas Agama: Tidak Wajib Apalagi Mengikat!---Dok. Istimewa

"Solusi yang kami tawarkan biar kerukunan antar umat beragama hendaknya assalamualaikum wr wb yang merupakan salamnya umat islam diucapkan paling akhir, karena islam adalah agama termuda, apa tujuannya, ya jelas dong agar semuanya chusnul khothimah, ya meskipun Indonesia ini sebagian besar rakyatnya beragama islam, sebagai yang terbanyak atau sering diplesetkan mayoritas, hendaknya umat islam indonesia mengkuti jejak rosululloh nabi Muhammad SAW yang sangat toleran, menjaga, menghargai menghormati dan melindungi agama lainya dalam peristiwa fathul makkah dan piagam madinah, jangan sampai MUI melegimitasi mewakili umat islam justru malah membuat pernyataan kontroversial yang mengkoyak kebhinekaan dan persatuan, sebagai umat islam nabi kita ya jelas nabi Muhammad saw, bukan ikut fatwa MUI karena MUI bukan nabi, fatwanya tak wajib diimani dan dijalankan," seloroh Gus Wal.

BACA JUGA:Berbagai Promo Minuman Untuk 14 Juni 2024, Mulai Dari Kopi Hingga Minuman Coklat!

PNIB menyerukan Saatnya kini Indonesia setara, harmoni dalam perbedaan saling menghargai dan tidak merasa paling benar sendiri”, menjelang memperingati Idul Adha atau Idul Qurban mari bersama sama semua umat islam, semua umat beragama apapun di Indonesia untuk bersama sama ikut merayakanya, tak usah digubris fatwa fatwa MUI yang seperti bocah tua kekanak kanakan yang masih sangat nakal,himbau Gus Wal di akhir pernyataannya.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya