GIAC 2024 Jadikan 'Inspiration, Innovation On Net Zero Emission' Sebagai Tema Utama Acara

GIAC 2024 Jadikan 'Inspiration, Innovation On Net Zero Emission' Sebagai Tema Utama Acara

GIAC 2024 Jadikan 'Inspiration, Innovation On Net Zero Emission' Sebagai Tema Utama Acara---Istimewa

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - GIIAS 2024 tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan inovasi dan teknologi terbaru dari merek-merek otomotif global, tetapi juga sebagai wadah bagi para pakar otomotif, pejabat pemerintah, dan pemangku kepentingan industri untuk berdiskusi tentang masa depan mobilitas global.

Hal Ini ditandai dengan penyelenggaraan the 18th GAIKINDO International Automotive Conference (GIAC 2024), yang telah berlangsung pada Selasa, 23 Juli 2024.

Hadir sebagai keynote speaker dalam GIAC 2024 adalah Bapak Agus Tjahajana Wirakusumah selaku Staff Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan juga empat pembicara lainnya sebagai narasumber GIAC 2024.

Yaitu Bapak Muhammad Rachmat Kaimuddin selaku Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kemenko Maritim dan Investasi, Mr. Hitoshi Hayashi selaku Head of Fuels and Lubricants Sub-Committee, Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA), Mr. Wang Yao PhD selaku Deputy Chief Engineer China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) dan Mr. Shigetaka Hamada, General Manager Hydrogen System Products Development Div, Toyota Motor Corporation (TMC).  Selain itu Bapak Yuniadi H. Hartono bertindak selaku moderator dalam diskusi kali ini.

BACA JUGA:Banyak Banget Kendaraan Komersial yang Hadir di GIIAS 2024, Intip Daftar Mereknya!

GIAC 2024 akan menyoroti tema utama "Inspiration, Innovation on Zero Emission," dengan fokus pada inovasi teknologi dan kebijakan untuk mengurangi emisi kendaraan.

Konferensi ini diharapkan menjadi platform penting untuk membahas tantangan dan peluang dalam mewujudkan mobilitas berkelanjutan di masa depan.

Pengurangan emisi karbon, jadi program besar pemerintah di segala sektor industri tak terkecuali di sektor otomotif. Mulai dari fase awal kehadiran kendaraan listrik seperti sistem hybrid ringan hingga kendaraan listrik berbasis baterai sudah mulai dilakukan.

Namun beberapa faktor dan alasan, masih membuat masyarakat sanksi menggunakan kendaraan berbasis baterai. Salah satu solusi yang kini ditempuh adalah diterapkannya penggunaan bahan bakar baru dan terbarukan seperti bio ethanol.

BACA JUGA:HYPTEC HT dan AION ES Debut di GIIAS 2024, Ada Garansi Seumur Hidup!

Hal ini pun dibahas lengkap dalam dialog GAIKINDO International Auto Conference (GIAC) di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE, BSD City yang berlangsung sejak 18 Juli hingga 28 Juli nanti.

Staf Khusus Kementerian ESDM, Agus Tjahajana dalam pemaparannya mengungkapkan Indonesia telah berkomitmen di forum transisi energi dunia, bahwa di 2030 akan mampu menurunkan emisi karbon nasional hingga 32 persen dan 40% bila kerja sama dengan dunia Internasional.

"Target emisi sektor energi sebesar 1.311 juta ton hingga 1.230 juta ton co2 ekuivalen ataudan pemanfaatan energi baru serta terbarukan akan dipercepat peningkatannya dari 11,5% pada 2019 menjadi 31% pada 2050. Kami percaya industri otomotif akan mendukung kesuksesan pemerintah dalam menurunkan emisi CO2 dari sektor transportasi melalui berbagai cara. Salah satunya dengan implementasi flexy engine. Artinya sebuah kendaraan bisa menggunakan penggerak lsitrik dan juga berbahan bakar nabati, sehingga disebut hibrida. Jadi nantinya ini ideal yang polusinya hampir tidak ada tapi infrastruktur seperti SPBU masih beroperasi. Ini merupakan salah satu solusi baik dalam karena konsumen ragu dan bertanya kelengkapan ekosistem kendaraan lsitrik," ungkap Agus Tjahajana pada Selasa, 23 Juli 2024.

Agus Tjahajana juga memaparkan bahwa transisi ke kendaraan listrik saat ini juga tetap diupayakan pemerintah melalui ragam cara. Tapi pilihan-pilihan terhadap solusi untuk mengurangi CO2 tetap terbuka lebar.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya