Film Siksa Neraka, Petualangan Menegangkan di Alam Baka yang Diadaptasi dari Komik Legendaris

Saleh, sang kakak tertua, terbangun di sebuah alam yang penuh kengerian, tempat yang sangat mirip dengan gambaran neraka yang sering diceritakan oleh ayahnya.

Di sana, ia menyaksikan beragam siksaan mengerikan yang dialami oleh jiwa-jiwa yang tersesat.

Lidah yang terpotong, tangan yang dipenggal, sengatan dari makhluk-makhluk raksasa hingga tubuh-tubuh yang terpanggang oleh api yang menyala-nyala adalah pemandangan sehari-hari di tempat ini.

Tidak hanya Saleh, tetapi juga adik-adiknya—Fajar, Tyas, dan Azizah—ternyata juga terjebak di neraka yang sama.

BACA JUGA:Link Nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film: Kisah Romansa Monokrom dari Sang Maestro, Yandy Laurens

Mereka pun berusaha untuk saling menemukan satu sama lain, sambil mencoba bertahan dari siksaan yang tiada henti.

Sepanjang perjalanan mereka di alam baka, terungkap satu per satu rahasia dan dosa yang pernah mereka lakukan semasa hidup.

Dosa-dosa inilah yang membawa mereka ke neraka dan hal ini membuat orang tua mereka terutama sang ayah, mulai mempertanyakan semua ajaran agama yang selama ini mereka yakini dan ajarkan.

Siksa Neraka bukanlah sekadar film horor biasa; film ini adalah adaptasi dari salah satu komik paling kontroversial dan berpengaruh di Indonesia.

BACA JUGA:Link Nonton Film Imperfect, Perjuangan Jessica Mila Menghadapi Isu Bullying

Komik Siksa Neraka karya MB Rahimsyah pertama kali diterbitkan pada tahun 1990-an dan dengan cepat menjadi sangat populer di kalangan masyarakat, terutama di lingkungan keagamaan.

Komik ini dikenal karena ilustrasinya yang sangat detail dan cerita-ceritanya yang mengerikan tentang berbagai bentuk siksaan di neraka.

Tidak hanya Siksa Neraka, MB Rahimsyah juga dikenal dengan karya-karyanya yang lain seperti Taman Firdaus, Indahnya Surga Pahitnya Siksa Neraka, Neraka Hawiyah dan banyak lagi yang semuanya berkisar pada tema serupa.

Di masa kejayaannya, komik-komik bertema siksa neraka seperti ini beredar luas di toko-toko buku dan institusi pendidikan agama Islam.

BACA JUGA:Link Film Indonesia ‘Galaksi’ Romansa SMA di Tengah Pertarungan Geng Motor