Ngeri! Bocah 9 Tahun Kritis Usai Diserang Buaya Saat Berenang di Sungai

Selasa 23-01-2024,20:14 WIB
Reporter : Jihan Meiby
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dilarikan ke rumah sakit setelah kritis akibat diserang buaya.

Bocah sembilan tahun itu diterbangkan dari Taman Nasional Kakadu di Wilayah Utara Australia ke rumah sakit di kota terdekat Darwin untuk mengobati luka-lukanya pada Sabtu malam, 13 Januari 2024.

“Kami menerima panggilan darurat sehubungan dengan anak berusia sembilan tahun yang digigit buaya dan menderita sejumlah luka tusuk,” kata manajer komunikasi darurat St John Ambulance Craig Garraway kepada media berita lokal.

Pihak Parks Australia mengatakan, bocah itu digigit saat berenang di dekat Jabiru, sebuah kota kecil di taman nasional sekitar 160 mil jauhnya dari Darwin.

BACA JUGA:Raffi Ahmad Ngaku ke Rafathar Pernah Ditangkap BNN Gegara Kasus Narkoba: 'Papa Dulu Nggak Ngerti'

Parks Australia telah diberitahu bahwa sebuah insiden seseorang terluka oleh buaya saat berenang terjadi pada hari Sabtu 13 Januari 2024.

Dilansir dari laman Newsweek, insiden tersebut terjadi di kawasan Taman Nasional Kakadu yang tidak dapat diakses oleh masyarakat umum.

"Pasien dikirim ke Rumah Sakit Darwin," kata seorang juru bicara kepada Newsweek.

Anak laki-laki tersebut masih dalam kondisi kritis, namun saat ini sudah stabil.

BACA JUGA:Pertempuran Sengit di Jalur Gaza Sebabkan 24 Tentara Israel Tewas, Angka Kematian Tertinggi Dalam Satu Hari!

“Setelah serangan itu, pasien diangkut ke Pusat Kesehatan Masyarakat Jabiru, [tempat] dokter spesialis CareFlight dan perawat penerbangan merawat pasien di klinik Jabiru,” kata juru bicara CareFlight, yang mengoperasikan layanan pengambilan medis di Northern Territories, kepada ABC.

“Pasien tersebut kemudian diterbangkan… ke Rumah Sakit [Royal] Darwin dalam kondisi kritis namun stabil.” sambungnya.

Terdapat sekitar 10.000 buaya di Taman Nasional Kakadu saja, atau sekitar 10 persen dari seluruh buaya di Wilayah Utara.

Buaya air asin dan buaya air tawar dapat ditemukan di wilayah ini, namun buaya air asin jauh lebih besar sehingga lebih berbahaya.

BACA JUGA:Telkom dan Indosat Majukan Indonesia dengan Kerjasama Strategis Antara NeutraDC dan BDx Indonesia

Kategori :

Terpopuler