JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Ada sebuah kecaman yang sangat tajam akan terhadap rencana dari Israel untuk membangun sebuah permukinan Yahudi baru di Tepi Barat telah menggema di kalangan para pemimpin Saudi dan di seluruh dunia Arab lainnya.
Pada langkah ini di pandang sebagai adanya pelanggaran yang sangat serius terhadap humum internasional dan dapat berpotensi menjadi penghalang bagi proses perdamaian yang sudah rapuh.
Pada pemerintahan Israel baru-baru ini telah mengumumkan rencananya bahwa untuk bisa membangun ribuan unit pemukiman di Tepi Barat.
BACA JUGA:Laki-laki Tidak Solat Jumat 3 Kali Bakal Auto Masuk Neraka? Buya Yahya Beri Jawaban Begini..
Wilayah tersebut telah di duduki sejak Peran Enam Hari, pada tahun 1967.
Pada permukiman Yahudi di waliyah ini telah di anggap ilegal oleh hukum internasional.
Meskipun begitu Israel masih bersikeras bahwa Tepi Barat merupakan bagian dari tanah yang diberkati oleh mereka.
Pada Selasa kemarin, Menteri Luar Negeri Israel telah mengeluarkan sebuah pernyataan resmi tentang rencana mereka tersebut.
BACA JUGA:Richard Lee Bantah Sindir Kartika Putri: 'Itu Artinya Mendoakan Kok'
Ia telah menyatakan bahwa adanya sebuah pembangunan permukiman baru tersebut adalah langkah yang sangat penting bagi kemanan dan kedaulatan Israel.
Namun dari itu, dari reaksi keras tidak hanya datang dari dunia Arab saja, tetapi juga dari komunitas internasional.
Pangeran Mohammed bin Salman dari Arab Saudi telah menyatakan sebuah penolakannya terhadap pad rencana tersebut.
Pangeran Mohammed bin Salman dari Arab Saudi telah menegaskan bahwa pada langkah seperti itu hanya akan dapat memperburuk situasi dan menghambat upaya untuk berdamai yang sudah lama terbengkalai.
BACA JUGA:Pelaku Utama Pengeroyokan dan Penusukan di Kafe Kemang Menyerahkan Diri
Pada pernyataan keras dari Arab Saudi telah menunjukkan bahwa pada rencana Israel tersebut telah mengancam stabilitas di kawasan tersebut.