Arab Saudi sebagai salah satu sumber kekuatan utama di Timur Tengah memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam isu-isu seperti ini.
Pada reaksi internasional juga telah mengutuk langkah terhadap Israel, dengan Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyatakan keprihatinannya bahwa pada langkah semacam itu hanya akan dapat memperumit upaya-upaya untuk dapat mencapai solusi dari dua negara yang telah di inginkan secara internasional.
Pada negara-negara Eropa juga bergabung dalam kritik tersebut, bahwa telah menyerukan Israel untuk dapat membatalkan sebuah rencana mereka tersebut, yang dimana Israel ingin membuat pemukiman tersebut dan kembali ke meja perundingan.
BACA JUGA:Doa Mustajab di Hari Jumat, Ustadz Adi Hidayat: 'Waktunya Semua Permintaan Dikabulkan'
Pada meskipun kecaman yang sangat luas terhadap dari rencana tersebut, bahwa pada pemerintah Israel tampaknya masih saja berketad untuk dapat melanjutkan pada pembangunan permukiman di Tepi Barat.
Hal ini dapat menimbulkan adanya kekhawatiran akan memperdalam bagi konflik yang sudah ada dan melemahkan prospek perdamaian di kawasan tersebut.
Dalam konteks ketegangan yang sudah meningkat di kawasan Timur Tengah, pada langkah semacam ini hanya dapat menambah bahan baka pada api yang sudah membara sejak lama.
Di samping adanya kecaman diplomatik, pada rencana pembangunan permukiman Yahudi juga dapat memicu adanya protes secara massal di wilayah Palestina dan di seluruh dunia.
BACA JUGA:Bibir Hitam? Ternyata Ini 7 Penyebabnya yang Harus Kamu Tahu!
Para aktivis pri Palestina telah mengecam langkah Israel sebagai sebuah tindakan yang sangat melanggar hak-hak terhadap rakyat Palestina dan sebagai bentuk dari perampasan tanah yang sangat tidak adil.
Demonstrasi secara besar-besaran dan adanya bentrokan dengan pasukan keamanan Israel telah terjadi di beberapa kota di Tepi Barat dan Jalur Gaza