Bom Dan Virus, Ini Dia Rangkaian Sejarah Serangan Israel Ke Iran-freepik-freepik
• Januari 2012 : Mostafa Ahmadi Roshan , lulusan teknik kimia, tewas akibat bom yang dipasang di mobilnya oleh pengendara sepeda motor di Teheran. Iran menyalahkan Israel dan AS atas serangan itu dan mengatakan Ahmadi Roshan adalah seorang ilmuwan nuklir yang mengawasi sebuah departemen di fasilitas pengayaan uranium utama Iran, di kota Natanz.
• November 2020 :Ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh tewas dalam serangan pinggir jalan di luar Teheran. Intelijen Barat dan Israel telah lama mencurigai Fakhrizadeh adalah bapak program senjata nuklir Iran. Dia dijatuhi sanksi oleh PBB pada tahun 2007 dan Amerika Serikat pada tahun 2008.
• Mei 2022 : Kolonel Hassan Sayyad Khodaei dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) ditembak lima kali di luar rumahnya di Teheran. Majid Mirahmadi, anggota Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, menuduh pembunuhan itu “pasti merupakan ulah Israel”.
Serangan siber Israel terhadap Iran
• Juni 2010 :Virus Stuxnet ditemukan di komputer pembangkit listrik tenaga nuklir di kota Bushehr Iran, dan dari sana menyebar ke fasilitas lainnya. Sebanyak 30.000 komputer di setidaknya 14 fasilitas terkena dampak pada bulan September 2010. Setidaknya 1.000 dari 9.000 mesin sentrifugal di fasilitas pengayaan Natanz Iran hancur, menurut perkiraan Institut Sains dan Keamanan Internasional. Setelah diselidiki, Iran menyalahkan Israel dan AS atas serangan virus tersebut.
BACA JUGA:Prediksi Skor Timnas Indonesia U-23 vs Qatar U-23 di Piala Asia U-23, Harus Menang
• April 2011 : Sebuah virus bernama Stars ditemukan oleh badan pertahanan siber Iran yang mengatakan bahwa malware tersebut dirancang untuk menyusup dan merusak fasilitas nuklir Iran. Virus ini meniru file resmi pemerintah dan menimbulkan “kerusakan kecil” pada sistem komputer, menurut Gholamreza Jalali, kepala Organisasi Pertahanan Pasif Iran. Iran menyalahkan Israel dan AS.
• November 2011 : Iran mengatakan mereka menemukan virus baru bernama Duqu, berdasarkan Stuxnet. Para ahli mengatakan Duqu dimaksudkan untuk mengumpulkan data untuk serangan siber di masa depan. Pemerintah Iran mengumumkan pihaknya sedang memeriksa komputer di lokasi nuklir utama. Spyware Duqu diyakini secara luas oleh para ahli terkait dengan Israel.
• April 2012 : Iran menyalahkan AS dan Israel atas malware bernama Wiper, yang menghapus hard drive komputer milik Kementerian Perminyakan dan Perusahaan Minyak Nasional Iran.
• Mei 2012 : Iran mengumumkan bahwa virus bernama Flame telah mencoba mencuri data pemerintah dari komputer pemerintah. The Washington Post melaporkan bahwa Israel dan AS telah menggunakannya untuk mengumpulkan informasi intelijen. Wakil Perdana Menteri Israel saat itu, Moshe Yaalon, tidak mengkonfirmasi keterlibatan negaranya namun mengakui bahwa Israel akan menggunakan segala cara untuk “merusak sistem nuklir Iran”.
BACA JUGA:8 Cara Merawat Gigi Anak Agar Tidak Rusak dan Berlubang
• Oktober 2018 : Pemerintah Iran mengatakan bahwa mereka telah memblokir invasi generasi baru Stuxnet, dan menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
• Oktober 2021 : Serangan siber menghantam sistem yang memungkinkan warga Iran menggunakan kartu yang dikeluarkan pemerintah untuk membeli bahan bakar dengan tarif bersubsidi, memengaruhi seluruh 4.300 pompa bensin di Iran. Konsumen harus membayar harga reguler, lebih dari dua kali lipat harga subsidi, atau menunggu stasiun terhubung kembali ke sistem distribusi pusat. Iran menyalahkan Israel dan AS.
• Mei 2020 : Serangan siber berdampak pada komputer yang mengontrol lalu lintas maritim di pelabuhan Shahid Rajaee di pantai selatan Iran di Teluk, sehingga menyebabkan terhambatnya kapal yang menunggu untuk berlabuh. The Washington Post mengutip para pejabat AS yang mengatakan bahwa Israel berada di balik serangan itu, meskipun Israel tidak mengaku bertanggung jawab.
Serangan drone Israel dan serangan terhadap Iran