Hujan Buatan Penyebab Banjir Di Dubai? Ini Pendapat Para Ahli-https://www.aljazeera.com/-https://www.aljazeera.com/
Apa yang memicu spekulasi yang menyalahkan Hujan Buatan sebagai penyebab BanjirPenyemaian awan, yang dimulai pada tahun 1990an, telah menjadi bagian dari upaya negara ini untuk mengatasi kekurangan air.
Menurut laporan, NCM pada hari Rabu mengatakan penyemaian dilakukan pada hari Minggu dan Senin, dan bukan pada hari Selasa.
Omar Al Yazeedi, wakil direktur jenderal NCM, mengatakan kepada kantor berita NBC bahwa organisasi tersebut “tidak melakukan operasi penyemaian apa pun selama acara ini”.
“Salah satu prinsip dasar penyemaian awan adalah Anda harus menargetkan awan pada tahap awal sebelum turun hujan, jika Anda mengalami situasi badai petir yang parah maka sudah terlambat untuk melakukan operasi penyemaian apa pun,” tambahnya.
BACA JUGA:Hemat dan Puas! Xiboba Hadirkan Promo Minuman Large Size Berbagai Varian Mulai Rp 18.000
Laporan yang mengutip ahli meteorologi di Pusat Meteorologi Nasional (NCM) UEA mengatakan Dubai melakukan enam atau tujuh penerbangan penyemaian awan sebelum hujan mulai turun.
Data pelacakan penerbangan yang dianalisis oleh kantor berita The Associated Press juga menunjukkan satu pesawat yang berafiliasi dengan upaya penyemaian awan UEA terbang di seluruh negeri pada hari Senin.
Curah hujan jarang terjadi di UEA dan wilayah lain di Semenanjung Arab, yang biasanya dikenal dengan iklim gurun keringnya. Suhu udara musim panas bisa melonjak hingga di atas 50 derajat Celcius (122 derajat Fahrenheit).
UEA dan Oman juga kekurangan sistem drainase untuk mengatasi hujan lebat dan jalan yang terendam tidak jarang terjadi saat hujan.
BACA JUGA:Nikmati Promo Spesial Ultah Hokben ke-39 dengan Harga Mulai dari Rp 3.900 via Ojek Online!
Apakah perubahan iklim menyebabkan curah hujan yang sangat deras?
Para ahli dan pejabat telah membantah spekulasi bahwa penyemaian awan menyebabkan curah hujan.
“Jika hal itu terjadi dengan penyemaian awan, mereka akan mendapat air sepanjang waktu.
Anda tidak dapat menciptakan hujan dari udara tipis dan menghasilkan air setinggi 152,4 mm,” kata Ryan Maue, mantan kepala ilmuwan di Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan Promo Spesial HUT Hokben ke-39 Cuma Rp 3.900, Begini Cara Dapatkannya!